Kisah Kejinya Si Pembunuh Berantai 'Twitter'

Hitamnya Hitam

Kisah Kejinya Si Pembunuh Berantai 'Twitter'

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 06 Mar 2022 07:09 WIB
Suspect Takahiro Shiraishi covers his face with his hands as he is transported to the prosecutors office from a police station in Tokyo on November 1, 2017. 
The 27-year-old Japanese man, who was arrested after police found nine dismembered corpses rotting in his house, has confessed to killing all his victims over a two-month spree after contacting them via Twitter, media reports. / AFP PHOTO / JIJI PRESS / STR / Japan OUT
Foto: Takahiro Shiraishi si pembunuh Twitter (AFP PHOTO / JIJI PRESS / STR / Japan)

Dihukum Mati

Tiga tahun kemudian, pada 2020, Takahiro Shiraishi (30) yang dijuluki 'pembunuh Twitter' menjalani sidang. Ia divonis hukuman mati.

Pengacara Shiraishi berargumen bahwa kliennya seharusnya menerima hukuman penjara karena para korbannya, yang berusia 15-26 tahun, menyatakan niat bunuh diri dan setuju untuk dibunuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dalam sidang putusan pada Selasa (15/12/2020) waktu setempat, menurut seorang pejabat pengadilan Tokyo yang enggan disebut namanya kepada AFP, 'hukuman mati dijatuhkan' kepada Shiraishi.

"Tak satupun dari sembilan korban yang setuju untuk dibunuh, termasuk persetujuan diam-diam," tegas hakim dalam putusannya, seperti dilaporkan televisi nasional NHK.

ADVERTISEMENT

"Sungguh sangat menyedihkan bahwa nyawa sembilan orang yang masih muda ini direnggut. Martabat para korban diinjak-injak," imbuh sang hakim.

NHK melaporkan bahwa 435 orang hadir untuk menyaksikan sidang putusan, meskipun pengadilan hanya memiliki 16 kursi untuk umum.

Saksikan juga: Kisah Coki, Mantan Kurir Penyambung Harapan Difabel

[Gambas:Video 20detik]




(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads