Hasil survei dari dua lembaga menunjukkan wacana penundaan Pemilu 2024 ditolak responden. Ide pemilu ditunda tetap ditolak meski angka kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup tinggi.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei berkaitan dengan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi atau penundaan Pemilu 2024, Kamis (3/3). Hasilnya, apa pun alasan di balik penundaan pemilu, mayoritas masyarakat menolak usulan tersebut.
Survei LSI ini digelar 25 Februari hingga 1 Maret 2022 dengan melibatkan 1.197 responden yang dipilih acak di 34 provinsi. Adapun metodologi survei dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error kurang-lebih 2,89 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Wawancara dilakukan dengan metode via telepon sebanyak 296.982 responden yang sebelumnya pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 3 tahun terakhir. Sekitar 71 persen di antaranya memiliki nomor telepon, jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 12.613 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.197 responden.
Dalam survei, 1.197 masyarakat ditanya 3 jenis alasan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi atau penundaan pemilu. Pertama berkaitan dengan alasan pandemi, kedua berkaitan dengan pemulihan ekonomi, dan yang ketiga berkaitan dengan alasan keberlanjutan pembangunan IKN.
1. Alasan Pandemi
- Seluruh responden: 70,7% menolak
- Responden yang mengetahui isu: 74% menolak
- Responden yang tidak mengetahui isu: 67,5% menolak
"Secara keseluruhan 70,7 persen menyetujui pendapat kedua, artinya menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Di kalangan yang tahu atau aware akan isu ini, artinya mendapat informasi bahwa ada usulan perpanjangan masa jabatan itu, penolakan lebih tinggi lagi, yaitu 74 persen. Kemudian di kalangan yang tidak tahu isu ini penolakannya sedikit lebih rendah, tapi tetap mayoritas, yaitu 67,5 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat pemaparan survei.
2. Alasan Pemulihan Ekonomi
- Seluruh responden: 68,1% menolak
- Responden yang mengetahui isu: 74,3% menolak
- Responden yang tidak mengetahui isu: 62,2% menolak
"Sama dengan yang tadi, dengan alasan ekonomi, 68,1 persen masyarakat secara keseluruhan menolak ide perpanjangan itu. Mereka cenderung lebih sepakat dengan sesuai UUD 45, presiden harus dipilih rakyat dan dibatasi oleh hanya dua masa jabatan presiden selama 5 tahun dan Presiden Jokowi harus mengakhiri jabatannya pada 2024 meski pandemi belum berakhir," ucapnya.
"Di kalangan yang tahu adanya isu ini, tingkat penolakan lebih tinggi, yaitu 74,3 persen. Di masyarakat yang tidak tahu, tingkat penolakan tetap mayoritas tapi sedikit lebih rendah, 62,2 persen," lanjutnya.
Simak juga video 'Pro-Kontra Wacana Pemilu 2024 Ditunda':
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
(rfs/rfs)