Indonesia dan 140 negara lain menyetujui resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meminta Rusia menghentikan serangannya ke Ukraina. Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Christina Aryani menilai Indonesia memang harus realistis dan tidak coba-coba dalam konflik Rusia vs Ukraina ini.
"Indonesia harus realistis, konflik Rusia dan Ukraina bukan perkara mudah, kompleks, dan memiliki sejarah yang panjang. Realistis ketika Indonesia dengan tegas mendukung resolusi PBB dan tidak menunggu atau mencoba upaya lain dengan outcome yang tidak dapat diprediksi, sembari menyaksikan apa yang tengah terjadi," ujar Christina saat dihubungi, Kamis (3/3/2022).
Christina memuji langkah yang Indonesia ambil dengan menyetujui resolusi PBB soal serangan ke Ukraina. Menurutnya, keputusan itu adalah langkah terbaik saat ini.
"Kami mengapresiasi langkah pemerintah cq Kementerian Luar Negeri yang telah mendukung resolusi PBB sebagai sponsor utama agar Rusia menarik kekuatan militernya dari Ukraina," tuturnya.
"Kami berpendapat langkah Indonesia merupakan upaya terbaik yang dapat diusahakan saat ini. Politik luar negeri kita yang bebas aktif salah satunya diimplementasikan melalui upaya aktif terlibat dalam mewujudkan perdamaian," sambung Christina.
Sementara itu, Christina menjelaskan ketertiban dunia semestinya harus dijaga. Dia menegaskan keputusan mendukung resolusi PBB sejalan dengan UUD 1945.
"Telah menjadi amanat konstitusi untuk melaksanakan ketertiban dunia salah satunya dengan mewujudkan perdamaian. Langkah mendukung resolusi PBB kami nilai selaras dengan apa yang telah digariskan UUD 1945," imbuhnya.
Sebelumnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang menyetujui resolusi PBB yang meminta Rusia menghentikan serangannya ke Ukraina. Bukan hanya Indonesia, 140 negara lain juga bersikap sama.
Voting diambil dalam Sidang Majelis Umum PBB Sesi Khusus Darurat (Emergency Special Session) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (2/3) waktu setempat. Sidang dipimpin oleh Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid.
Dilansir AFP, Kamis (3/3), resolusi itu juga mengutuk kebijakan Vladimir Putin selaku Presiden Rusia mengerahkan pasukan nuklirnya dalam posisi siaga.
Simak video 'Sekjen PBB soal Krisis di Ukraina: Hentikan Pertempuran!':
(drg/imk)