Pengamat politik Rocky Gerung menyinggung Presiden Joko Widodo yang mengintip WhatsApp grup di kalangan TNI-Polri. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyentil Rocky Gerung soal filsafat nyinyir.
Pernyataan Rocky menyinggung Jokowi mengintip WhatsApp di kalangan TNI-Polri itu saat menjadi saksi ahli meringankan di sidang terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022). Duduk sebagai terdakwa adalah Munarman.
Mulanya, salah satu pengacara Munarman bertanya apakah Rocky mengetahui banyak hal tentang pemikiran-pemikiran kekhilafahan. Rocky menjawab cukup banyak mengetahui.
"Balik lagi ke objek yang lain, apakah Saudara ahli mengetahui tentang pemikiran-pemikiran tentang kekhilafahan, tahu tidak?" tanya pengacara.
"Cukup, saya cukup banyak mengetahui," jawab Rocky.
"Bagaimana menurut pendapat ahli tentang dia kampus seperti... Saudara Ahli dari kampus mana?" tanya pengacara
"UI (Universitas Indonesia)," jawab Rocky.
Pengacara lalu bertanya bagaimana jika di kampus tempat Rocky mengajar itu ada diskusi khilafah namun masih dalam koridor demokrasi. Rocky menyebut sebagai dosen, dirinya sering melakukan provokasi untuk melakukan diskusi khilafah agar mengetahui terminologinya.
"Karena saya itu, saya provokasi untuk diskusi hal-hal begini, saya selain... filsafat ekonomi dan filsafat politik. Jadi kita bawa kasus ini di kelas untuk diskusikan apa si bukti kau khilafah itu, terminologinya apa, prospeknya apa, itu diskusi supaya kita tahu," ujar Rocky.
Rocky lalu berbicara mengenai pembelajaran mata kuliah yang kini masuk di dalam internet. Di era digitalisasi ini, dirinya sering menggunakan WAG untuk berdiskusi bersama mahasiswanya.
"Kampus sekarang itu juga di dalam internet WA itu, WA saya sekarang jadi kampus yang ada bangunannnya, kampus sekarang itu juga di dalam internet, WA itu, WA saya itu sekarang jadi kampus, karena saya diskusi banyak hal," kata Rocky.
Kembali lagi ke pertanyaan pengacara, Rocky menilai diskusi tentang khilafah di WAG tidak ada masalah. Justru yang tidak boleh dilakukan, kata Rocky, adalah ketika diskusi eksklusif untuk belajar itu diintip oleh seseorang.
"Jadi kalau orang diskusi tentang khilafah di WA grup itu diskusi, tidak ada soal, yang tidak boleh diintip sebetulnya karena itu diskusi eksklusif orang mau belajar," ujar Rocky.
Di sinilah, Rocky menyinggung Presiden Jokowi. Rocky menyebut tindakan Jokowi yang mengintip WAG istri-istri TNI itu tidak sopan.
"Jangan seperti Pak Jokowi, ngintip WA grup ibu-ibu, emak-emak TNI, kan tidak bagus gitu, tidak sopan minimal," ungkapnya.
Tanggapan Ngabalin di halaman berikutnya.
Simak Video: Rocky Gerung Sindir Jokowi 'Intip' WhatsApp TNI-Polri: Tak Sopan!