Jakarta -
Rocky Gerung menuding tenaga ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin, senang jika ia hendak digusur terkait sengketa lahan dengan PT Sentul City. Ngabalin meminta Rocky berbenah diri.
"Mestinya Rocky sanksi dia disomasi. Jadi pertanyaan sederhananya bahwa kenapa seseorang bisa disomasi? Kalau Rocky mengerti kenapa dia disomasi itu artinya bahwa konsekuensi hukum, bahwa itu hukuman dari sanksi," kata Ngabalin kepada detikcom, Minggu (19/9/2021).
Ngabalin mengaku tidak dalam posisi senang atau tidak senang soal Rocky hendak digusur dari rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak pada posisi senang dia digusur atau tidak," ungkapnya.
Ngabalin meminta Rocky menunjukkan saja hak-hak kepemilikan tanahnya. Menurutnya, somasi itu teguran.
"Kalau dia tahu tempat yang ditempati itu kemudian disomasi oleh Sentul, maka dia harus bisa menunjukkan tentang hak-hak kepemilikan tanah dan segala macam. Kalau orang disomasi itu kan orang ditegur, Anda harus pindah, Anda harus segala macam," tuturnya.
Ngabalin meminta Rocky berbenah diri. Pasalnya, Rocky adalah public figure.
"Dia harus berbenah diri, membuka diri. Dia kan public figure, opinion leader di situ," ujarnya.
Simak juga 'Penjelasan Haris Azhar Soal Legalitas Tanah Rocky Gerung':
[Gambas:Video 20detik]
Rocky Singgung Ngabalin
Sebelumnya, Rocky menyebut Tenaga ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin, senang jika ia hendak digusur. Pernyataan ini diungkap Rocky saat anggota DPR Fadli Zon mengunjungi kediaman Rocky Gerung di Kampung Gunung Batu, Bojong. Video obrolan Rocky dengan Fadli Zon itu diunggah melalui channel YouTube Fadli Zon Official, yang dibagikan kepada wartawan, Sabtu (19/9/2021).
Awalnya, Rocky bercerita bahwa ia mendapat surat terbuka dari seorang guru besar Universitas Gadjah Mada terkait masalah ini. Rocky disebut mendapat laknat karena mulutnya tak dijaga.
"Saya dapat suatu surat terbuka dari seorang guru besar atau pengajar senior di Universitas Gadjah Mada, Hanoto siapa itu panjang namanya," ungkap Rocky.
"Dia ketua dewan pakar seknas Jokowi, dia bilang saudara Rocky itu dapat laknat karena mulutnya nggak bisa dijaga," sambungnya.
Rocky heran mengapa seorang akademisi justru mempersempit masalahnya. Menurutnya, hal itu merupakan kedunguan.
Rocky lantas menyinggung nama Ngabalin yang senang kalau dirinya mau digusur. "Apalagi Ngabalin kan. Ngabalin senang betul saya mau digusur," katanya.
Rocky merasa aneh dengan sikap Ngabalin. Pasalnya, Ngabalin adalah pejabat negara yang tak semestinya senang jika rakyat digusur.
"Padahal dia pejabat negara, kok senang rakyat digusur. Memang otaknya...," kata Rocky.
Rocky Gerung Disomasi Sentul City
Masalah lahan ini bermula saat Rocky Gerung mendapatkan somasi dari Sentul City. Pihak Rocky Gerung diminta mengosongkan lahan dan membongkar rumahnya di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Kuasa hukum Rocky Gerung, Haris Azhar, mengatakan ada dua surat somasi yang dikirimkan Sentul City ke Rocky Gerung. Isinya, menurut Haris Azhar, meminta Rocky Gerung mengosongkan tanah dan membongkar rumahnya.
Somasi itu diterima Rocky Gerung pada 28 Juli dan kedua pada 6 Agustus. Haris Azhar mengatakan pihaknya telah membalas somasi itu. Pihaknya juga melaporkan perkara ini ke Badan Pertahanan Nasional (BPN).
Rocky Gerung pun terang-terangan menyatakan akan melawan somasi yang dilayangkan PT Sentul City kepadanya. Hal itu dilakukan Rocky karena dia mengklaim ada 6.000 orang yang bernasib sama dengannya.
"Sekarang saya mau terangkan bahwa ini bukan soal saya aja, ada 90 KK, 6.000 orang yang mengalami nasib yang sama," kata Rocky Gerung di kediamannya di Kampung Gunung Batu, Bojong Koneng, Bogor, Senin (13/9).
Penjelasan Sentul City
Kuasa hukum PT Sentul City, Antoni, dalam keterangan di situs resmi Sentul City yang dilihat pada Kamis (9/9), menyebut Sentul City mendapat dukungan penuh warga desa setempat dalam rencana memanfaatkan lahan. Antoni menyatakan warga mendukung pemanfaatan lahan sesuai masterplan dengan harapan menciptakan lapangan kerja bagi warga desa sekitar, seperti area yang telah terbangun di desa lain.
Antoni juga membantah ada keributan di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, yang menurutnya cuma akting beberapa saat yang dibuat massa sewaan pihak spekulan. Dia menuding hal itu sengaja dibuat untuk spekulan untuk menguasai tanah.
"Spekulan berdasi ini yang mengambil alih garap untuk tujuan memiliki dan menguasai tanah," tutur Antoni.
Antoni menjelaskan, setelah pihaknya melakukan pemetaan terhadap aset-aset PT Sentul City, ternyata terdapat beberapa bangunan-bangunan liar berupa vila-vila dan/atau rumah rumah yang didirikan di luar masyarakat asli Bojong Koneng, dalam istilah masyarakat Bojong Koneng sering disebut masyarakat berdasi.
"Setelah kami lakukan pemetaan, kami melakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat berdasi tersebut tentang kepemilikan lahan yang dimiliki oleh kami. Bahkan telah pula kami sampaikan somasi 1, 2, dan 3 untuk memberitahukan bahwa kami segera memanfaatkan lahan, dan agar segera membereskan diri untuk meninggalkan lahan. Mereka tidak menghiraukannya. Kami minta mereka menjelaskan atas dasar alas hak apa menempati lahan lahan kami? Tidak juga direspons," kata Antoni.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini