Saksi Ungkap Kepanikan Saat Kebakaran Lapas Tangerang, Tanda Bahaya Tak Bunyi

Khairul Maarif - detikNews
Selasa, 22 Feb 2022 18:26 WIB
Sidang kebakaran Lapas Tangerang. (Khairul/detikcom)
Tangerang -

Sidang kasus kebakaran Lapas Tangerang kembali digelar dengan agenda pemeriksaan saksi dari jaksa penuntut umum (JPU). Salah satu saksi, Doni Syahputra, bercerita soal tak ada tanda bahaya saat kebakaran maut itu terjadi.

Doni merupakan perwira piket saat kejadian kebakaran. Dia mengaku mengetahui kebakaran dari handy talky (HT). Menurutnya, tidak ada suara lonceng tanda bahaya saat kebakaran terjadi.

Dia menyebut lonceng itu berada di pos 2 yang saat itu disebutnya dijaga salah satu terdakwa, Suparto. Doni tidak mengetahui apakah lonceng dibunyikan atau tidak oleh Suparto, tetapi saat itu dia tidak mendengarnya.

"Saat kebakaran saya berada di ruang kerja tau perkiraan pukul 01.49 WIB dari HT. Pada saat kejadian saya langsung ke luar ke area pertanian baru di situ saya mengetahui kebakaran di Blok C tapi belum tahu Blok C berapa. Tapi beliau (Suparto) ada di situ saya tidak mengetahui dia membunyikan atau tidak tapi saya tidak dengar suara lonceng yang memberitahukan kejadian dan keadaan di Lapas Kelas IA Tangerang," ujar Doni di PN Tangerang, Selasa (22/2/2022).

Doni mengatakan banyak teriakan dari warga binaan yang meminta kunci. Dia mengaku menanyakan kepada komandan jaga saat itu yang juga terdakwa, Rumanto, soal kunci sel.

"Ada WBP berteriak kunci-kunci lalu saya ke komandan jaga untuk tanya kunci. 'Kunci sudah dibawa ke dalam'. Pak Rumanto yang bilang. Itu tidak disebutkan siapa yang bawa mungkin ada kepanikan," ucapnya.

Dia mengatakan saat itu sempat ada WBP yang ke luar dan melakukan provokasi dan menyerang. Doni mengaku berusaha menenangkan kondisi saat itu agar tidak bertambah kacau.

"Ada WBP keluar dan provokasi sampai mau menyerang bagian pintu depan. Saya menenangkan lalu membawa sekitar lima WBP ke area pertanian," tutur Doni.

Saksi lainnya, Ian Sopian, menyebut kunci untuk membuka Blok C2 diambil oleh tahanan pendamping (tamping). Ian saat itu bertugas sebagai wakil komandan jaga.

Dia mengatakan semua orang panik saat kebakaran Lapas Tangerang terjadi. Apalagi, katanya, petugas jaga juga kurang.

Dia mengatakan hanya pintu Blok C yang sudah terbuka. Dia menyatakan saat kejadian hanya ada 12 petugas yang berjaga di Lapas Kelas IA Tangerang.

"Pada saat itu tidak ada pegawai. Pak Nyoman saya perintahkan menjaga di pos komandan. Kunci Blok C saya bawa bersama tamping. Saya berpikir langsung ke TKP. Begitu sampai Blok C pada teriak C2 yang terbakar karena tidak ada pegawai yang bisa saya perintah saya pikir butuh orang yang bantu situasi chaos saya suruh tamping ngambil kunci C2," ucap Ian dalam kesaksiannya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork