Koalisi Pejalan Kaki Sarankan Crazy Rich Malang Berinisiatif Minta Ditilang

Koalisi Pejalan Kaki Sarankan Crazy Rich Malang Berinisiatif Minta Ditilang

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 17 Feb 2022 16:24 WIB
Crazy Rich Malang, Gilang dan istrinya, Shandy. (Dok Instagram)
Crazy rich Malang, Gilang dan istrinya, Shandy (Dok Instagram)
Jakarta -

Koalisi Pejalan Kaki mengkritik crazy rich Malang, yakni Gilang Widya Pramana dan istrinya, Shandy Purnamasari, karena makan di trotoar sembari memarkir motornya menghalangi blok pemandu tunanetra (guiding block). Koalisi Pejalan Kaki menyarankan Gilang dan istrinya mendatangi kantor aparat terkait untuk minta ditilang karena sudah melanggar fasilitas pejalan kaki.

"Seharusnya mereka punya adab, jangan malu untuk menjadi warga negara yang baik. Dia bisa datang ke Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dengan gentleman, mengaku bahwa dirinya sudah melanggar, minta ditilang," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, kepada detikcom, Kamis (17/2//2022).

Menurut Alfred, Gilang dan istrinya sudah melanggar fasilitas pejalan kaki untuk tunanetra. Bila perlu, Gilang dan istri juga bisa minta maaf kepada kaum disabilitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila Gilang dan istri bersedia menyerahkan diri ke aparat penegak hukum untuk minta ditilang, itu bakal menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Soalnya, masih banyak orang yang tidak menghargai fasilitas pejalan kaki.

"Ini agar menjadi edukasi yang masif. Hal-hal seperti ini bakal menimbulkan multiplier effect. Semoga mereka bisa meminta maaf dan menyerahkan diri ke penegak hukum," kata Alfred.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut Pasal 275 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam pasal itu diatur, setiap orang yang mengganggu fasilitas pejalan kaki dipidana kurungan sebulan atau denda Rp 250 ribu.

Selanjutnya, Koalisi Pejalan Kaki tantang crazy rich rasakan susahnya jadi tunanetra lewat simulasi menyusuri guiding block Jakarta:

Tonton juga Video: Wajah Malioboro yang Bebas Pedagang Kaki Lima

[Gambas:Video 20detik]



Tantang crazy rich jalan tutup mata

Untuk menimbulkan rasa empati kepada tunanetra, orang-orang dapat merasakan sulitnya menjadi tunanetra. Koalisi Pejalan Kaki, dikatakan Alfred, pernah mengadakan kegiatan 'menjadi tunanetra', yakni dengan cara berjalan menyusuri guiding block menggunakan tongkat dengan mata tertutup.

Koalisi Pejalan Kaki menantang Gilang untuk melakukan hal serupa. Tujuannya, supaya Gilang dan publik tahu betapa sulitnya berjalan menyusuri guiding block yang sering terhalang itu.

"Mau nggak kami challenge untuk merasakan bagaimana rasanya berjalan kaki sebagai tunanetra? Kami kasih penutup mata sama tongkat standar. Kalau mau, kita kasih sama 'pasukan-pasukan' mereka (pendukung Gilang dan istri), supaya mereka paham soal fasilitas publik," kata Alfred.

Sorotan Koalisi Pejalan Kaki terhadap crazy rich Malang ini bermula dari unggahan kegiatan makan bubur di pinggir jalan di akun Instagram Gilang dan Shandy, Minggu (13/2). Dua hari kemudian, Selasa (15/2), Koalisi Pejalan Kaki menyampaikan kritiknya terhadap pelanggaran fasilitas pejalan kaki tersebut.

Koalisi Pejalan Kaki menyebut Gilang sebagai sultan yang lupa fungsi trotoar serta guiding block tunanetra.

"Apakah aturan masih mempan sama sultan? Walaupun sampai menghakimi ruang disabilitas tunanetra (ubin pemandu) yang penting senang. Jika ada yang berteman dengan Sultan ini, tolong ingatkan fungsi trotoar dan guiding blok ya," tulis Koalisi Pejalan Kaki di akun Instagram itu.

Untuk mendapatkan tanggapan Gilang dan Shandy atas kritik Koalisi Pejalan Kaki, detikcom mencoba mengontak Gilang dan Shandy, masing-masing lewat fasilitas pesan tertulis (message) di akun Instagram @juragan_99 pukul 15.29 WIB dan @shandypurnamasari pukul 15.31 WIB. Hingga berita ini kami unggah, pesan kami belum berbalas.

Halaman 3 dari 2
(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads