Komnas HAM Ungkap Temuan Terkait Insiden Wadas: Benar Ada Kekerasan Aparat

Komnas HAM Ungkap Temuan Terkait Insiden Wadas: Benar Ada Kekerasan Aparat

Nahda Rizki Utami - detikNews
Selasa, 15 Feb 2022 15:54 WIB
Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung di Purworejo, Senin (28/9/2021).
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung (Rinto Heksantoro/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM mengungkap adanya empat temuan awal terkait insiden di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Temuan itu didapat setelah Komnas HAM melakukan penelusuran awal.

"Melanjutkan kerja-kerja tadi, dengan fokus soal peristiwa tanggal 8 (Februari 2022) kemarin ada empat temuan awal Komnas HAM," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam paparannya, Selasa, (15/2/2022).

Dia menyebut temuan pertama ialah adanya dugaan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian saat pengamanan pengukuran di lahan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama saya mengonfirmasi betul ada kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian pada saat pengamanan pengukuran di lahan warga yang sudah setuju. Itu saya konfirmasi," jelas Beka.

Temuan kedua, Beka menyebut adanya beberapa warga yang belum pulang ke rumah masing-masing. Sebab, warga merasa ketakutan atas insiden yang terjadi.

ADVERTISEMENT

"Terus yang kedua temuan awal kami adalah ada beberapa warga yang sampai kami datang ke Wadas itu hari Sabtu dan Minggu itu ada yang belum pulang ke rumah masing-masing karena ketakutan," ujar Beka.

Temuan ketiga, Beka menjelaskan adanya trauma yang diderita oleh perempuan dan anak di Desa Wadas. Beka menyebutkan adanya persepsi warga terhadap kepolisian dan TNI yang melakukan ancaman atau intimidasi.

"Yang ketiga trauma yang diderita oleh perempuan dan anak karena peristiwa yang kemarin tanggal 8 dan ini juga membangkitkan memori atas kekerasan yang terjadi pada tahun lalu," tutur Beka.

"Apalagi memang informasinya ada beberapa aktivitas dari kepolisian dan TNI itu kemudian dipersepsikan itu akan mengancam mereka melakukan ancaman atau intimidasi. Itu persepsi warga," sambungnya.

Temuan keempat, Beka menjelaskan adanya kerenggangan antara warga yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan Bendungan Bener. Kerenggangan warga itu terjadi setelah adanya insiden Wadas.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Ini 4 Temuan Awal Komnas HAM Terkait Konflik Agraria di Desa Wadas

[Gambas:Video 20detik]



"Temuan yang keempat, kami mendapati soal relasi sosial warga, baik pro dan kontra, semakin merenggang setelah peristiwa kemarin. Padahal sebelumnya warga itu sudah sempat agak cair lagi karena ada wasiat dari kiai lokal, Kiai Samsu sebelum meninggal," ujar Beka.

"Ini tokoh yang dihormati di desa tersebut itu berpesan bahwa warga Wadas bersatu. Tidak ada lagi terpecah pecah dan menghilangkan persaudaraan termasuk relasi sosial. Itu warga ketika Kiai Samsu meninggal, semua takziah, tidak memandang pro dan kontra," tambahnya.

Atas temuan itu, Komnas HAM meminta kepada Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi untuk memberikan sanksi kepada polisi yang terbukti melakukan kekerasan. Komnas HAM juga meminta kepolisian tidak mudah men-cap hoax terhadap narasi yang ada di lapangan.

"Memang temuan awal tersebut khususnya kekerasan, kepada kapolda dan ada beberapa juga hal yang kami sampaikan. Meminta kepada kepolisian untuk memberikan sanksi kepada aparatnya yang terbukti melakukan kekerasan," jelas Beka.

"Yang kedua kami minta kepada kepolisian untuk tidak mudah mencap hoax terhadap narasi atau postingan yang ada di lapangan yang mungkin berbeda denhan data yang dimiliki oleh kepolisian," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads