Pedagang mi di Medan, Sumatera Utara (Sumut), menceritakan soal pihaknya yang terpaksa membayar uang bulanan karena dipalak oknum yang membawa mandat dari ormas Pemuda Pancasila (PP) Medan. Pedagang itu mengatakan awalnya diminta Rp 300 ribu.
"Dari awal kemarin itu kami pernah dimintai bulanan yang ngaku-ngaku orang dari salah satu ormas. Itu awalnya kami Rp 300 ribu per bulan," kata pedagang bernama Putri Lubis kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Putri mengatakan uang itu diminta agar tidak ada petugas parkir di lokasi usahanya. Seiring berjalannya waktu, uang bulanan itu kemudian diminta naik menjadi Rp 500 ribu dan tahun ini menjadi Rp 700 ribu.
"Untuk membayar biaya parkir ini supaya tidak dikutip-kutip parkir. Naik lagi Rp 500 ribu, naik lagi tahun ini Rp 700 ribu," ucap Putri.
Putri mengatakan pihaknya kemudian merasa keberatan atas patokan uang yang diminta itu. Selain itu, menurut Putri, tempat usaha lain yang berada di sekitar lokasinya tidak dimintai uang.
Karena keberatan membayar, Putri mengatakan akhirnya ada petugas parkir di lokasi usahanya. Putri yang terkejut pun mempertanyakan asal dari petugas parkir itu.
"Pas sore orang itu nggak terima karena saya belum ada terima surat itu, saya nggak terima. Dari Dishub kah atau dari ormas yang mana. Datang mereka ramai-ramai, 5 orang. Datang pakai atribut salah satu ormas itu," tuturnya.
Putri mengatakan dirinya memilih memviralkan sejumlah orang yang datang ke lokasi usahanya itu karena mendapatkan ancaman. Putri menyebut mereka diancam tidak bisa jualan jika tidak mengizinkan adanya petugas parkir.
"Kenapa saya viralin? Saya diancam, 'kalau kalian nggak mau parkir, nggak bisa jualan lah kalian'. Sementara kami sudah bertahun-tahun jualan di sini. Sudah hampir 25 tahun," beber Putri.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
(afb/drg)