Kantor Staf Presiden (KSP) membantah isu level PPKM selalu dinaikkan menjelang bulan suci Ramadan. KSP menegaskan penentuan level PPKM selalu mengacu pada data, kajian pakar hingga asesmen situasi COVID-19 di setiap daerah.
"Indikator yang digunakan dalam penentuan level PPKM tiap daerah mengacu pada rekomendasi pakar dan WHO, seperti angka kasus, angka testing, tracing, bed, vaksin, dan lain-lain," kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo dalam keterangan tertulis yang berjudul 'KSP Bantah Jelang Ramadan Level PPKM Pasti akan Dinaikkan', Kamis (10/2/2022).
"Jadi sungguh tidak benar mengkaitkan pengetatan level PPKM dengan momentum perayaan agama tertentu," sambung Abraham.
Abraham memastikan pemerintah transparan dalam penentuan level PPKM. Dia mengatakan hasil asesmen situasi COVID-19 setiap daerah bisa dilihat di situs Kemenkes.
"Di situ ada semua datanya," ujar Abraham.
Abraham meminta masyarakat tidak terpengaruh isu-isu miring yang mengaitkan level PPKM dengan kegiatan keagamaan. Dia mengajak semua pihak untuk bersatu melawan pandemi.
"Sekarang adalah momentum kita untuk bersatu dan bergotong royong menghadapi gelombang Omicron," ujar Abraham.
Simak juga video 'Anies Minta Warga Tak Terlena dengan Kasus Kematian Pasien Covid-19 Rendah':
(knv/imk)