Tudingan Kejatuhan Rezeki IKN Dijawab Adik Prabowo 'Kebetulan'

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 09 Feb 2022 06:50 WIB
Jakarta -

CEO Arsari Grup, Hashim Djojohadikusumo, membantah tudingan dirinya kejatuhan rezeki proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Hashim menyebut proyek yang ia jalankan di Kaltim hanya 'kebetulan' karena punya lahan di Balikpapan.

Tudingan bahwa adik Prabowo Subianto kecipratan proyek IKN ini dilontarkan oleh Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri. Dia sempat bicara tentang pemerintah yang sudah bagi-bagi 'rezeki' terkait pengesahan Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN).

Faisal menyinggung sejumlah sosok yang disebut terlibat proyek besar ibu kota baru. Dia menyebut sosok politikus Gerindra Hashim Djojohadikusumo dapat rezeki proyek pengadaan air bersih. Tokoh lainnya, kakak Hashim, Prabowo Subianto, dan pengusaha Sukanto Tanoto adalah pihak yang disebut mengelola lahan ibu kota baru.

Hashim Bantah Tudingan

Hashim membantah tudingan mendapatkan rezeki proyek air bersih di IKN, Kalimantan Timur. Hashim menyebut tudingan itu hanya sebatas fitnah.

Dia mengaku kecewa karena namanya disebut-sebut seolah pemindahan ibu kota baru di Kalimantan Timur bagian dari oligarki. Padahal kepemilikan lahan yang dimilikinya di sana sudah sejak 2007.

"Saya terkejut dan saya kecewa dengan nama saya disebut-sebut seolah-olah bagian dari oligarki, seolah-olah terus dapat rezeki dari pemerintah, dapat pembagian proyek dari pemerintah, dan seolah-olah ini bagian suatu deal politik antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi agar Prabowo ditarik atau disambut sebagai bagian dari pemerintah indonesia tahun 2019, ini isu yang beredar," kata Hasyim dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2/2022).

Hashim menjelaskan bahwa Arsari Grup sudah memiliki lahan di Balikpapan sejak tahun 2007. Saat itu, Hashim memutuskan untuk membeli suatu perusahaan yang memiliki Hak Pengusahaan Hutan (HPH) cukup besar seluas 266 ribu hektare dan tanah yang luasnya kurang lebih sejumlah 450 hektar.

"Kemudian 2013 saya melepaskan ke masyarakat dan Pemda setempat sejumlah 93 ribu hektar. Saya melepaskan ke masyarakat tanpa mendapat kompensasi apapun, itu tahun 2013," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:




(fas/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork