CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo membantah tudingan mendapat 'rezeki' proyek di Ibu Kota Negara (IKN) baru, Kalimantan Timur. Hasyim menyebut proyek-proyek yang ditanganinya bukan untuk modal Pilpres 2024.
"Saya sampaikan bahwa proyek-proyek yang saya tangani itu swasta semuanya, tidak ada APBN. Berarti saya tidak bisa curi uang untuk mendanai pilpres," kata Hashim dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2/2022).
Dia menyebut kabar soal proyek-proyek di Kalimantan Timur disebut untuk mendanai Prabowo Subianto maju lagi di Pilpres 2024 adalah berita sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira ini berita sampah, saya anggap sampah. Kecuali kalau kawan-kawan mau sumbang ke kampanye Pak Prabowo, silakan. Kami buka kesempatan," ucapnya.
Kemudian, dia menyebut bahwa proyek-proyek yang dijalankan itu sebisa mungkin didanai dari pihak swasta. Hal itu sejalan dengan apa yang menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dari Pak Jokowi dan menteri sudah tegaskan, sedapat mungkin dana untuk proyek ini dari swasta dan investasi swasta. APBN itu diminimalisir, sedapat mungkin diperkecil peranan dari APBN," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo membantah tudingan mendapatkan 'rezeki' proyek IKN baru di Kalimantan Timur. Hashim menyebut tudingan itu hanya sebatas fitnah.
"Saya terkejut dan saya kecewa dengan nama saya disebut-sebut seolah-olah bagian dari oligarki, seolah-olah terus dapat rezeki dari pemerintah, dapat pembagian proyek dari pemerintah, dan seolah-olah ini bagian suatu deal politik antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi agar Prabowo ditarik atau disambut sebagai bagian dari pemerintah Indonesia tahun 2019, ini isu yang beredar," kata Hashim dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2).