Pendiri Nahdlatul Ulama Adalah KH Hasyim Asy'ari, Ini Sosoknya

Tim detikcom - detikNews
Senin, 31 Jan 2022 13:07 WIB
Pendiri Nahdlatul Ulama Adalah KH Hasyim Asy'ari, Ini Sosoknya (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Pendiri Nahdlatul Ulama adalah KH Hasyim Asy'ari. Perjuangannya dalam mendirikan NU cukup panjang, sehingga namanya terus dikenang oleh masyarakat NU.

Pendiri Nahdlatul Ulama adalah KH Hasyim Asy'ari. Dia berjuang untuk menyiarkan agama Islam guna memperbaiki manusia. Perjalanannya dalam menyiarkan agama sudah dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda hingga perang kemerdekaan Indonesia.

Untuk mengetahui kilas pendiri Nahdlatul Ulama, detikcom sudah merangkum sosok KH Hasyim Asy'ari yang bersumber dari Kemendikbud. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Pendiri Nahdlatul Ulama Adalah KH Hasyim Asy'ari, Begini Sosoknya

Pondok pesantren Nggedang dan pondok pesantren Keras merupakan dua pesantren yang berhubungan erat dengan masa kanak-kanak KH Hasyim Asy'ari. Pesantren Nggedang dulunya terletak di Dukuh Nggedang, Desa Tambakrejo, Jombang. Lokasinya pun cukup baik, sehingga santri jauh dari keramaian Kota Jombang, namun dapat memenuhi kebutuhannya dari pasar terdekat.

Melansir situs Kemendikbud, perjalanan KH Hasyim Asy'ari dimulai pada situasi sejarah Timur Tengah. Pada tahun 1892, dia dan keluarga tiba di Kota Mekah. Mereka datang untuk melaksanakan ibadah haji dan bermukim di sana sekaligus untuk menyerap ilmu agama Islam.

Namun, di tengah perjalanannya dalam mempelajari agama Islam, selang tujuh bulan dia dan keluarga di Mekah, istrinya melahirkan seorang anak laki-laki. KH Hasyim Asy'ari turut gembira atas anugerah tersebut.

Ditengah kesenangan tersebut, istrinya Khadijah jatuh sakit hingga meninggal dunia. Belum 40 hari istrinya meninggal, putranya Abdullah ikut diambil Yang Maha Kuasa.

Dia pun meratapi kesedihan yang tak berujung. Namun, untuk melupakan kesedihannya, KH Hasyim Asy'ari mengelilingi ka'bah. Di samping itu, dia juga berusaha melupakan peristiwa yang lampau dengan menyibukkan diri dengan mengikuti pengajian dan penelaahan kitab-kitab ilmu agama.

KH Hasyim Asy'ari meyakini hal itu memberikan manfaat yang kekal bagi hidupnya. Dia pun kian gigih meski musibah yang ia hadapi bertubi-tubi.

Usai mempelajari ilmu-ilmu agama, KH Hasyim Asy'ari pulang ke Indonesia bersama mertuanya. Namun, dia tak menetap lama di Tanah Air. Sebab, tahun 1309 Hijriyah atau 1893 Masehi, KH Hasyim Asy'Ari kembali ke mekah besama adik kandungnya.

Di Mekah, dia kembali menuntut ilmu dengan sepuas-puasnya. Di sana pun dia mendalami berbagai ilmu, khususnya ilmu pengetahuan agama. Di setiap kesempatan, tak lupa KH Hasyim Asy'ari mengunjungi tempat-tempat yang mustajab.

Dia berdoa agar cita-citanya dikabulkan sekaligus dipermudah. Di depan makam Nabi Muhammad SAW, dia juga pernah menitikkan air mata. Bahkan, pada hari Sabtu dari pagi hingga petang dia sempat duduk sendiri dengan kitab-kitab yang ia pelajari. Kala itu dia duduk di atas Jabar Nur di Hualfira, tempat di mana Nabi Muhammad SAW pernah bertapa dan menerima wahyu pertama dari Allah SWT.

Pendiri Nahdlatul Ulama Adalah KH Hasyim Asy'ari, Diangkat Jadi Menantu-Berdakwah di Pulau Jawa

Tak terasa KH Hasyim Asy'ari tujuh tahun bermukim di Mekah. Suatu ketika, datang lah keluarga Kiai Romli untuk menunaikan ibadah haji. Untuk diketahui, Kiai Romli merupakan kiai kaya berasal dari Desa Karangkates Kediri, Jawa Timur.

Masih mengutip laman Kemendikbud, saat berangkat ke Mekah, putri Kiai Romli pun ikut serta. Siapa sangka, kedatangannya membawa perubahan hidup KH Hasyim Asy'ari. Sebab, tak berapa lama dia diangkat menjadi menantu Kiai Romli lantaran menikahi putrinya. Usai melangsungkan pernikahan, kedua keluarga itu pulang ke Indonesia.

Di tahun 1899 Masehi, KH Hasyim Asy'ari tiba di Jawa Timur. Dia dan istrinya pun menetap sementara di Desa Keras. Bermodalkan ilmu pengetahuan yang ia emban selama tujuh tahun di Mekah, serta pengalaman yang luas dengan tingkat kematangan jiwa, dia mulai melakukan dakwahnya di Jawa Timur.

Usai mengetahui pendiri Nahdlatul Ulama adalah KH Hasyim Asy'ari, simak juga halaman berikutnya untuk mengetahui perjuangannya membangun NU

Simak Video 'Sambutan Jokowi di Pengukuhan PBNU: Terima Kasih Sudah Menjaga NKRI':






(azl/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork