Twibbon Harlah NU 2022 kini telah disediakan untuk menyemarakkan hari lahir NU. Melalui twibbon yang disediakan, masyarakat dapat berpartisipasi dengan cara mengunggahnya di sosial media.
Twibbon Harlah NU 2022 sudah tersedia melalui Twibbonize. Kamu bisa menggunakannya dengan memilih salah satu link di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Twibbon Harlah NU 2022: Berikut Link yang Dapat Digunakan
Untuk memperingati hari lahir NU, twibbonize sudah menyediakan link twibbon Harlah NU ke-96. Ada banyak desain yang dapat kamu pilih sesuai dengan seleramu.
Berikut ini 11 link twibbon Harlah NU 2022 yang sudah detikcom pilih agar dapat kamu coba. Jangan lupa gunakan foto terbaikmu ya.
Link 1 (NU Jawa Barat)
Link 2 (NU Tegal)
Link 3 (PC Fatayat NU Purbalingga)
Link 4 (PC Fatayat NU Pemalang)
Cara Menggunakan Twibbon Harlah NU 2022
Link twibbon Harlah NU ke 96 sudah diketahui. Selanjutnya, muncul pertanyaan bagaimana cara menggunakan twibbon tersebut?
Agar dapat menggunakan link twibbon Harlah NU 2022, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini. Mari simak hingga tuntas.
- Dari daftar link twibbon Harlah NU 2022, pilih salah satu desain yang diinginkan. Kamu juga bisa mengunjungi laman Twibbonize dan memasukkan keyword yang sesuai. Setelahnya, akan muncul berbagai desain twibbon. Klik salah satu desain dan klik 'Pilih Foto'.
- Tentukan foto mana yang akan dimuat dalam link twibbon Harlah NU 2022. Pilihlah foto sesuai dengan selera mu. Kamu juga bisa menggunakan foto yang sudah tersimpan pada file komputer atau handphone.
- Secara otomatis, link twibbon Harlah NU 2022 akan menyimpan foto yang sudah diunggah. Jangan lupa untuk menyesuaikan ukuran foto dengan desain twibbon. Jika dirasa sudah pas, klik 'crop'.
- Kini, kamu sudah bisa mengunduh link twibbon Harlah NU 2022 melalui laptop atau handphone.
- Link twibbon Harlah NU 2022 sudah jadi. Kamu dapat langsung membagikannya di media sosial milikmu. Jangan lupa dicoba ya.
Setelah mengetahui Twibbon Harlah NU 2022, simak pula halaman selanjutnya untuk mengetahui sejarah NU.
Simak juga 'Gus Yahya Sebut Nusantara Singkatan dari NU, Santri, Pemerintah, dan Rakyat':
Twibbon Harlah NU 2022 Sudah Diketahui. Simak Pula Sejarah NU
Setelah mengetahui link twibbon Harlah NU ke-96, mari ingat kembali sejarah NU. Menguip laman NU.or.id, Nahdlatul Ulama (NU) mulanya berdiri dari kalangan pesantren yang gigih melawan kolonialisme dengan membentuk organisasi pergerakan. Hal ini seperti Nahdlatut Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916.
Selanjutnya, di tahun 1918, didirikan pula Taswirul Afkar atau yang lebih dikenal dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran). Didirikannya Taswirul Afkar sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Tak lepas dari situ, selanjutnya didirkan pula Nahdlatut Tujjar (pergerakan Kaum Sudagar) yang dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat.
Masih mengutip laman NU, dengan adanya Nahdlatul Tujjar, maka Taswirul Afkar selain tampil sebagai kelompok studi, turut menjadi lembaga pendidikan yang berkembang pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.
Sementara itu, keterbelakangan baik secara mental maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia akibat penjajahan ataupun kungkungan tradisi, membangkitkan kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa. Melalui jalan pendidikan dan organisasi, gerakan yang muncul tahun 1908 itu dikenal dengan Kebangkitan Nasional. Semangat kebangkitan terus menyebar ke manapun. Hingga akhirnya, rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncul lah berbagai organisasi dan pembebasan.
Berangkat dari komite dan beragam organisasi yang bersifat embrional serta desakan dari kaum pelajar, saat itu kiai merasa perlu membentuk organisasi yang lebih mencakup dan sistematis. Hal ini untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Setelah berkoordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan guna membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama yang jika diartikan Kebangkitan Ulama.
NU resmi didirikan pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926. Organisasi ini awalnya dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar. Selanjutnya, untuk menyekutukan prinsip NU, KH Hasyim Asy'ari merymuskan Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Waj Jamaah.
Kedua kitab itu disejawantahkan dalam kitab NU yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan masyarakat NU dalam berpikir dan bertindak. Dalam arti bertindak di bidang sosial, keagamaan ataupun politik.