Aksi Pemotor Ikut Teriaki Kakek Halim Kini Dalam Radar Polisi

Aksi Pemotor Ikut Teriaki Kakek Halim Kini Dalam Radar Polisi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 26 Jan 2022 07:33 WIB
Mobil patroli beriringan dengan sejumlah motor mengejar kakek yang diteriaki maling di Jaktim
Mobil patroli beriringan dengan sejumlah motor mengejar kakek yang diteriaki maling di Jaktim (Tangkapan layar video)
Jakarta -

Teriakan 'maling' kepada Wiyanto Halim (89), pengemudi mobil Toyota Rush di Cakung, Jakarta Timur, membuat massa gelap mata. Massa beramai-ramai mengejar mobil yang dikemudikan oleh Wiyanto Halim.

Sampai kemudian laju mobil kakek tua itu berhenti. Seketika massa menghakiminya, memukulinya beramai-ramai hingga merusak kendaraannya.

Peristiwa ini mengakibatkan Wiyanto Halim meninggal dunia di lokasi. Lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, polisi tidak berhenti sampai lima tersangka saja. Polisi juga mencari para pemotor yang ikut ramai-ramai mengejar dan meneriaki korban 'maling'.

Data Pemotor Dikantongi Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya telah memiliki data motor-motor yang ikut mengejar korban pada Minggu (23/1) dini hari itu. Kini polisi sedang mengejar para pemotor tersebut.

ADVERTISEMENT

"Nah, saat ini penyidik sedang melakukan pendataan dan pengejaran. Kita sudah memiliki data semua kendaraan roda dua yang mengikuti mobil korban, kita sudah memiliki data identifikasi kepemilikan kendaraan tersebut ya," ujar Zulpan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (25/1).


Para Pemotor dalam Pengejaran Polisi

Polisi akan mengembangkan kasus ini untuk mencari pelaku yang terlibat dalam aksi provokasi hingga pengejaran yang berujung pengeroyokan korban.

"Ini masih ada tim kita di lapangan yang sedang melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku-pelaku lain, yang ikut dalam rombongan membuntuti atau mengejar mobil korban hingga berakhir di TKP dengan pemukulan tersebut," ujarnya.


Simak di halaman selanjutnya: kronologi pengejaran korban.

Simak Video: Tanggapi Pengacara Korban, Polisi: 5 Tersangka Tak Terkait dengan Wiyanto Halim

[Gambas:Video 20detik]




Kronologi Pengejaran Korban

Detik-detik pengejaran mobil Toyota Rush yang dikemudikan oleh Wiyanto Halim (89) yang berujung pengeroyokan di Cakung, Jakarta Timur, terekam video dan viral di media sosial. Dalam video juga terlihat mobil patroli ikut mengejar sambil menembakkan jemblem atau pelontar gas air mata ke arah mobil korban.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengakui bahwa saat itu satu unit mobil patroli Polsek Pulogadung melakukan pengejaran terhadap mobil korban tersebut. Zulpan mengatakan, anggota patroli saat itu bergerak melakukan pengejaran setelah mendapatkan adanya informasi masyarakat adanya dugaan pencurian kendaraan bermotor.

"Memang betul dalam video yang viral itu ada satu unit kendaraan patroli dari Polsek Pulogadung, keberadaan anggota di lapangan--agar pahami bahwa dengan kejadian yang terjadi di lapangan--mobil korban dibuntuti oleh beberapa pengendara motor," jelas Zulpan kepada wartawan di Polres Metro Jaktim, Selasa (25/1).

"Kemudian anggota yang patroli pada saat itu, pada jam itu yang ada di lapangan ini bergerak menuju arah terjadinya pembuntutan terhadap mobil milik korban. Sehingga posisi mobil anggota itu memang berada di belakang daripada rangkaian pemotor yang lebih dulu memang berada di depan," tambahnya.

Polisi Beri Peringatan

Menurut Zulpan, saat itu anggota patroli tersebut mencoba menghentikan laju kendaraan yang dikemudikan korban. Anggota patroli disebutnya juga telah memberikan peringatan melalui pengeras suara.

"Anggota sudah coba menghentikan kendaraan milik korban yang dikejar beramai-ramai oleh oleh pengendara motor dengan memberikan imbauan, peringatan untuk berhenti. Namun ternyata tidak didengar karena kendaraan milik korban tetap melaju kendaarannya," tuturnya.

Hingga akhirnya korban diberhentikan dan massa langsung menghakimi korban. Zulpan mengakui saat itu anggota kewalahan menghadapi warga yang jumlahnya tidak sedikit.

"Anggota juga sudah berupaya untuk menghentikan, tetapi karena jumlah massa yang banyak, yang lebih banyak dari jumlah anggota. Karena anggota cuma ada satu mobil yang melakukan pengejaran dari belakang untuk artinya untuk melerai ini," katanya.

Simak di halaman selanjutnya: keluarga menaruh kecurigaan.


Keluarga Menilai Ada Kejanggalan

Keluarga menilai ada kejanggalan terkait pengejaran yang berujung pengeroyokan korban. Pihak keluarga menilai kejadian ini bukan spontanitas.

"Dari peristiwa iring-iringan itu kita melihat semuanya tidak terjadi secara spontan. Pertama, ada bagian yang teriak-teriak provokasi, 'maling... maling' terus memprovokasi sepanjang jalan. Dan kalau kami memperhatikan itu bukan hanya teriak memprovokasi, tapi motornya itu mengarahkan supaya mobil dari almarhum ini berjalan ke arah yang dia kehendaki, sepertinya ini sengaja digiring ke tempat tersebut kalau kita lihat videonya," ujar kuasa hukum keluarga korban, Freddy Y Patty.

Sementara itu, keluarga juga menaruh kecurigaan kepada orang-orang yang mau diajak untuk mengejar korban. Apalagi kejadian itu sengaja direkam dan diviralkan.

"Ada orang yang membuat video, khusus membuat video dan memviralkannya. Yang ketiga, yang paling belakang dari semua iring-iringan paling belakang dia kalau ada orang-orang yang nongkrong langsung disamperin 'Bang...ayok Bang, ikut Bang, itu orang maling kita kejar sama-sama' gitu. Dan kami punya beberapa saksi yang bisa menceritakan hal tersebut," tuturnya.

Keluarga berharap keadilan bagi almarhum. Keluarga meminta polisi mengusut tuntas para pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan korban.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads