Sosok Kakek Wiyanto Halim Korban Pengeroyokan Maut di Mata Keluarga

Sosok Kakek Wiyanto Halim Korban Pengeroyokan Maut di Mata Keluarga

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 25 Jan 2022 14:47 WIB
Keluarga jumpa pers terkait pengeroyokan yang tewaskan Wiyanto Halim (89) di Jaktim
Keluarga jumpa pers terkait pengeroyokan yang tewaskan Wiyanto Halim (89) di Jaktim. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Seorang kakek, Wiyanto Halim (89), dikeroyok massa hingga tewas di Cakung, Jakarta Timur, gara-gara diteriaki maling, padahal bukan maling. Lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.

Di mata sang anak, Bryna Halim, Wiyanto Halim merupakan sosok yang royal kepada keluarga. Dia mengatakan korban selalu membantu orang lain.

"Intinya, papa orang yang royal yang sama keluarga dia nggak bisa melihat orang susah sesusah apa pun papa, dia akan bantu," kata Bryna di rumah duka Grand Heaven, Jl Pluit Raya No 191, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bryna mengatakan Wiyanto Halim merupakan sosok ayah yang tegas dan pantang menyerah. Wiyanto Halim juga seorang yang taat agama.

"Papa orangnya tegas dan pantang menyerah itu sikap yang saya kagumi dari papa, papa nggak pernah takut sama apa pun dia cuma takut sama Tuhan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum keluarga, Freddy Y. Patty, mengatakan mendiang dulunya adalah seorang pengusaha.

"(Dulunya) pengusaha," kata Freddy.

Lebih lanjut, Freddy mengatakan semasa hidup korban tidak memiliki masalah dan musuh. Namun, sejak 1978, korban terlibat selisih sengketa tanah di Tangerang dengan kompetitornya.

"Memang secara pribadi beliau tidak punya musuh siapa pun. Tapi sejak tahun 1978 sampai hari ini beliau punya tanah di Tangerang dan sampai saat ini masih proses persidangan, 33 tahun beliau memperjuangkan hak-hak atas tanahnya sampai saat ini belum pernah selesai," kata Freddy.

Keluarga Minta Pelaku Diusut Tuntas

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga meminta agar para pelaku dihukum berat. Selain itu, mereka telah melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian dan mendesak kasus itu segera diusut hingga tuntas.

"Saya minta keadilan untuk papa saya. Ini papa saya meninggal nggak wajar. Saya minta keadilan untuk papa saya," kata Bryna Halim.

"Saya minta pemerintah untuk usut tuntas kasus papa saya," katanya.

Simak di halaman selanjutnya: lima orang ditetapkan sebagai tersangka.

Saksikan Video 'Tanggapi Pengacara Korban, Polisi: 5 Tersangka Tak Terkait dengan Wiyanto Halim':

[Gambas:Video 20detik]



Lima Orang Jadi Tersangka

Polisi telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, yaitu TJ (21), JI (23), RYN (23), MA (18), dan MJ (18). Zulpan mengatakan polisi masih terus mengembangkan kasus dan tidak berhenti pada penetapan kelima tersangka tersebut.

"Karena berdasarkan rekaman CCTV yang kita miliki pada saat terjadi pengeroyokan terhadap korban ini dimungkinkan dilakukan oleh lebih dari 5 orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan di Polres Jaktim, Selasa (25/1/2022).

Selain itu, dia menyebut kelima tersangka telah mengakui tindakannya, yaitu melakukan pengeroyokan terhadap Kakek Halim. Zulpan mengatakan mereka tidak memiliki keterkaitan dengan latar belakang korban.

"Sementara lima orang ini adalah mereka-mereka yang secara nyata dan mengakui secara terbukti melakukan tindak pidana kekerasan, yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan mereka juga mengakui bahwa mereka melakukan itu akibat provokasi ya akibat provokasi," tuturnya.

"Dan kami sudah melakukan juga profiling terhadap kelima orang ini bahwa tidak memiliki latar belakang dengan korban, artinya apa yang disampaikan keluarga korban apakah ada latar belakang dengan persoalan yang dihadapi oleh korban, kelima tersangka ini tidak memiliki kaitan ke arah tersebut," tambahnya.

Polisi mengatakan kemungkinan tersangka lebih dari 5 orang. Saat ini polisi tengah mengejar pemotor yang ikut mengejar korban.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads