Pengeroyokan sejumlah pelaku di Penjaringan, Jakarta Utara, tidak hanya menewaskan anggota TNI Angkatan Darat (AD), Sahdi (23). Dua warga sipil juga menjadi korban pengeroyokan.
"Korban tiga (orang). Satu dari rekan kita TNI yang meninggal dunia dan dua orang dari masyarakat pedagang setempat," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo kepada wartawan di Polres Jakut, Jakarta Utara, Senin (17/1/2022).
Kedua warga sipil tersebut mengalami luka-luka. Salah satunya masih dirawat di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saat ini satu masih dirawat dan satu lagi sudah kembali," imbuh Wibodo.
Diketahui, anggota TNI yang menjadi korban dari kesatuan Batalyon Infanteri 303 Garut. Wibowo mengatakan, saat kejadian, korban sedang menjalani pengobatan di Jakarta.
"Kebetulan korban sedang berobat terapi berada di Jakarta dan kebetulan saat itu sedang ngopi sampai dengan kejadian tersebut," ujarnya.
Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Sudah 10 orang saksi diperiksa terkait pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI tersebut.
"Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi; 10 saksi dari masyarakat biasa, 1 saksi dari rekan korban TNI," imbuhnya.
Saat ini polisi telah menangkap 3 orang pelaku pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI AD itu. Polisi masih mengejar pelaku lainnya.
Tonton video 'Panglima TNI Soal Prajurit Tewas Dikeroyok: Kawal Tanpa Intervensi':
Baca di halaman selanjutnya: tanggapan Panglima TNI.
Panglima TNI Minta Keadilan untuk Korban
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa buka suara terkait kasus pengeroyokan hingga tewasnya anggota TNI AD di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Andika mengatakan pihaknya juga menginginkan adanya keadilan.
"Intinya, kami juga ingin ada keadilan. Karena mereka melakukan tindak pidana yang menyebabkan anggota TNI AD dan secara umum menyebabkan orang lain tewas," kata Andika saat ditemui seusai rapat evaluasi Nataru di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (17/1/2022).
Dia mengatakan tim penyidik TNI saat ini telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Namun dia memastikan pengawalan kasus ini tanpa intervensi.
"Kita akan kawal. Jadi untuk tim penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara, dan kami terus memonitor, tapi kami tetap tidak intervensi," sambungnya.
Andika mengatakan polisi telah mengamankan pelaku pengeroyokan sebanyak 3 orang. Dia menyebut akan menunggu perkembangannya.
"Sejauh ini kelihatannya sudah ada 3 yang berhasil ditangkap. Kita tinggal menunggu perkembangannya," lanjutnya.