Panglima TNI Ungkap Sebab Jabatan Pangkostrad Masih Kosong

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Jumat, 14 Jan 2022 13:10 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Jakarta -

Sudah dua bulan lamanya jabatan Pangkostrad masih kosong setelah Jenderal Dudung Abdurachman dipromosikan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Lalu siapa kandidat yang mengisi posisi Pangkostrad?

Panglima TNI Andika Perkasa mengaku calon Pangkostrad adalah jenderal bintang tiga dan bintang dua. Dia lalu mengungkapkan alasan jabatan Pangkostrad hingga kini masih kosong.

"Kandidat kalau untuk yang Pangkostrad di AD, kemudian Pangkohanudnas di AU, bintang tiga juga, dengan Panglima Koarmada RI di AL. Itu semuanya adalah bintang dua yang sudah eligible. Jadi banyak, masing-masing banyak ini calonnya. Jadi nanti kita liat saja di dalam proses Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi)," kata Andika dalam jumpa pers di Kejaksaan Agung, Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (14/1/2022).

Andika memastikan tidak ada tarik-menarik nama dalam penentuan calon Pangkostrad di Wanjakti. Sebab, kata Andika, Wanjakti sudah menyiapkan konsep secara keseluruhan.

"Jadi kalau tarik-menarik, tidak ada, sama sekali tidak ada. Ini kan kami menyiapkan konsep ini secara keseluruhan, dan Wanjakti itu biasanya dilakukan setiap tiga bulan sekali," kata Andika.

Andika menjelaskan Wanjakti kali ini berbeda karena harus juga menentukan pengisi jabatan-jabatan yang sudah ada legalitasnya sejak 2019. Kata Andika, pada 2019 itu sudah ada Peraturan Presiden Nomor 76 tentang Struktur Organisasi TNI yang terakhir.

"Nah, yang berlaku sampai dengan saat ini adalah yang terakhir itu. Nah, di dalam Peraturan Presiden Nomor 66/2019 itu, ada beberapa jabatan, termasuk di antaranya ada 28 jabatan tambahan baru yang belum direalisasikan. Antara lain adalah pembentukan Komando Armada Republik Indonesia ini di bawah Angkatan Laut kemudian dikomandani oleh perwira bintang 3, bintang 2, dan seterusnya, ada total ada 14 jabatan perwira tinggi," lanjutnya.

Andika juga menjelaskan di TNI AU, ada organisasi baru bernama Komando Operasi Udara Nasional. Organisasi itu dikepalai oleh perwira bintang 3 dengan total perwira tinggi sebanyak 12 orang.

"Begitu juga dengan Angkatan Udara, ada organisasi baru yang namanya Komando Operasi Udara Nasional. Nah ini juga dikepalai oleh perwira tinggi bintang 3 dengan total 12 perwira tinggi," ungkapnya.

Tak hanya itu, ada tiga badan pelaksana pusat TNI baru yang dikepalai bintang 2 untuk Pusat Psikologi TNI. Kemudian pusat pengadaan TNI bintang satu dan pusat reformasi birokrasi TNI.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.




(whn/aud)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork