Unsrat Segera Gelar Perkuliahan Tatap Muka, Hanya untuk Semester 6 dan 8

Unsrat Segera Gelar Perkuliahan Tatap Muka, Hanya untuk Semester 6 dan 8

Trisno Mais - detikNews
Jumat, 14 Jan 2022 08:34 WIB
Gedung Universitas Sam Ratulangi (Unsrat)
Foto: Trisno Mais/detikcom
Manado -

Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado akan menggelar perkuliahan tatap muka pada tahun akademik 2021-2022. Kuliah tatap muka di Unsrat ini sudah diikuti dengan persiapan sejumlah layanan aturan dan fasilitas yang berkaitan dengan pencegahan COVID-19.

Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik, Prof Dr Ir Grevo S Gerung, MSc mengatakan karena sudah 3 semester ini tidak ada kuliah tatap muka, maka semester genap 2021-2022 Unsrat menerapkan perkuliahan tatap muka. Menurutnya kebijakan ini didasarkan dengan sejumlah aturan.

"Nah Unsrat total mahasiswa kita 27.600 mahasiswa aktif. Kemudian kita menetapkan memutuskan untuk semester enam dan delapan," kata Gerung, ketika ditemui detikcom di ruang kerjanya, Jumat (14/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerung menjelaskan, alasan kampus memberlakukan perkuliahan tatap muka hanya bagi mahasiswa semester enam dan delapan. Menurut dia, masalah ekonomi menjadi pertimbangan.

"Yang pertama masih banyak mahasiswa Unsrat yang berada di luar Sulut. Sehingga mereka butuh waktu untuk masuk ke Sulut. Itu berarti butuh biaya lagi, transportasi udara ataupun laut," tuturnya.

ADVERTISEMENT
Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik Unsrat, Prof Dr Ir Grevo S Gerung,Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik Unsrat, Prof Dr Ir Grevo S Gerung, Foto: Trisno Mais/detikcom


Yang kedua masalahnya tempat tinggal mahasiswa seperti tempat kos. Karena tempat kos itu jadi masalah sebab rumah penduduk atau asrama harus mampu menampung sekian ribu mahasiswa yang berada dari luar Sulut. Makanya pihaknya memutuskan untuk tidak semua mahasiswa aktif di Unsrat diberlakukan pembelajaran tatap muka," katanya.

"Kalau semester enam dan delapan yang masuk, maka total mahasiswa ada sekitar 12 ribu. Kalau kita tambahkan semester 2 dan 4 maka akan ada hampir 20 ribu mahasiswa yang masuk. Itu terlalu besar," jelasnya.

Gerung mengatakan alasan paling mendasar adalah berkaitan dengan daya tampung ruang kelas. Jika terlalu banyak maka akan ada potensi terjadinya kerumunan.

"Jadi kita ambil kebijakan mahasiswa semester 6 dan 8 supaya ruang kelas tidak menumpuk," ungkap dia.

Gerung mengungkapkan meski dari segi jumlah mahasiswa telah dikurangi, namun pihaknya dalam proses pembelajaran tatap muka nanti diterapkan protokol COVID secara ketat.

"Tetap ada fasilitas jaga jarak yaitu di ruang-ruang kelas tidak boleh penuh seperti biasanya," imbuhnya.

Tak hanya itu, kampus juga punya sejumlah prosedur yang cukup ketat dalam perkuliahan tatap muka. Jadi syarat adalah semua mahasiswa yang sudah vaksin dua kali.

Gerung menambahkan dari data yang ada saat ini mahasiswa di Unsrat sebagian besar telah divaksin. Menurut dia, syarat vaksin tersebut berlaku untuk dosen dan mahasiswa. Jika ada dosen yang belum divaksin tidak diizinkan mengajar.

"Total mahasiswa yang sudah vaksin dari total 27 ribuan mahasiswa aktif sudah ada 23 ribuan yang sudah vaksin. Dosen juga harus telah divaksin dua kali. Kalau ada dosen yang belum vaksin belum bisa mengejar dan masuk kampus," jelasnya.

Gerung menjelaskan sebelum masuk ke ruang kelas, nantinya diarahkan petugas Satgas COVID untuk melakukan scan QRcode aplikasi Peduli Lindungi. Tak hanya itu, kampus juga menyiapkan hand sanitizer, serta fasilitas cuci tangan.

"Jadi mahasiswa sebelum masuk harus aplikasi peduli lindungi untuk memastikan vaksinasi mereka," katanya.

Selain itu, apabila nantinya menemukan ada indikasi mahasiswa terpapar COVID, mereka langsung diisolasi.

"Kita langsung isolasi di laboratorium. Karena laboratorium biomolekuler Unsrat ini menjadi laboratorium rujukan untuk menguji PCR sampai 1.000 sampel. Jadi sangat cepat," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads