Perlakuan oknum polisi di Polsek Cileungsi yang 'cueki' laporan driver ojol bernama Charly (38) berbuntut panjang. Oknum polisi tersebut kini diperiksa Propam Polres Bogor.
Kejadian yang dialami Charly ini viral di media sosial. Charly mendapat perlakuan kurang mengenakkan saat melaporkan kehilangan motor ke Polsek Cileungsi.
Berawal dari postingan sebuah akun di media sosial. Dalam postingan itu disebutkan Charly kehilangan motor N-Max setelah ditipu oleh penumpangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Charly kemudian ke Polsek Cilengsi untuk membuat laporan kehilangan. Namun ia mendapat perlakuan buruk dari oknum polisi.
Oknum polisi tersebut memberi kesan menyueki laporan Charly. Oknum polisi itu juga sempat mendorong dada Charly dengan kepalan tangannya.
"Abang saya datang ke kantor polisi buat minta surat kehilangan SIM sama STNK, tapi nggak dikasih suratnya, malah dilewatin. Terus abang saya bilang lagi ke orang polisinya tapi malah dipukul dada sekali. Terus akhirnya dipisahin sama orang-orang di sana," demikian salah satu unggahan di media sosial.
Oknum Polisi Langsung Ditindak
Kapolsek Cileungsi Kompol Andri Alam Wijaya membenarkan peristiwa yang terjadi pada Senin (10/1) itu. Andri mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti informasi tersebut.
"Saat itu juga kita langsung telusuri informasi terkait dengan oknum anggota. Itu sudah kita proses secara cepat. Semua tindakan tegas secara profesional sesuai dengan prosedur dan hukum. Udah kita lakukan kode etik," ujar Kompol Andri Alam Wijaya saat dihubungi, Selasa (11/1).
Oknum Polisi Akan Disanksi
Oknum polisi tersebut saat ini tengah diproses secara kode etik. Ia dipastikan akan mendapatkan sanksi tegas.
"Ini tinggal menunggu proses hukumnya. Nanti kalau misalkan keputusan dari pimpinan itu. Sanksinya seperti apa kita menunggu. Yang pasti kita sudah melakukan tindakan itu, terkait dengan anggota itu. Kita menyesalkan kenapa harus terjadi," ujar Andri.
Simak di halaman selanjutnya: Kapolres Bogor minta maaf.
Simak Video: Pukul-Cueki Laporan Ojol Hilang Motor, Oknum Polisi Bogor Diproses!
Kapolres Bogor Minta Maaf
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin meminta maaf atas kejadian itu. Iman memastikan oknum tersebut akan ditindak tegas.
"Secara pribadi saya meminta maaf atas perilaku anggota kami yang kurang baik dalam memberikan pelayanan," kata AKBP Iman dalam keterangan tertulis yang disampaikan Humas Polres Bogor, Rabu (12/1).
Iman menyampaikan pihaknya terbuka menerima kritik dan saran untuk meningkatkan pelayanan.
"Kami akan terbuka menerima saran dan masukan dari berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan Polri bagi seluruh masyarakat," tuturnya.
Jadi Bahan Koreksi Polda Jabar
Sementara Polda Jabar menjadikan kasus tersebut sebagai bahan koreksi internal. Polda Jabar akan terus berupaya memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.
"Polri senantiasa berkomitmen untuk berikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kasus yang terjadi, merupakan koreksi bagi Polda Jabar," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1).
Ibrahim berterima kasih kepada masyarakat atas kejadian itu. Hal ini menjadi bahan evaluasi Polda Jabar untuk terus membenahi pelayanan kepada masyarakat.
"Terima kasih kepada masyarakat sudah memberikan masukkan yang baik untuk kita melakukan pembenahan pelayanan yang lebih baik dan lebih menyempurnakan standar pelayanan yang sudah ada" tuturnya.
Laporan Korban Ditindaklanjuti
Kapolsek Cileungsi Kompol Andi Alam Wijaya mengatakan pihaknya telah menangani laporan korban di hari korban melaporkan kejadian. Polisi kini tengah menyelidiki kejadian itu.
"Dari proses laporan polisi, klaim asuransi, hingga administrasi lainnya pun sudah selesai kita tangani. Untuk penanganan kasusnya saat ini pun sudah dalam proses penyelidikan kami," ujar Kompol Andi Alam Wijaya melalui keterangan tertulis, Rabu (12/1).
Sementara itu, Andi menjelaskan bahwa peristiwa viral yang dialami oleh korban adalah sebuah kesalahpahaman antara korban dan oknum petugas Polsek Cileungsi. Korban merasa tidak dilayani sehingga terjadi cekcok mulut.
"Yang mana saat korban membuat laporan polisi terdapat kesalahpahaman dengan petugas yang menerima laporan. Bahwa yang bersangkutan ini merasa tidak dilayani dengan baik oleh petugas yang menerima laporan dan terjadi adu mulut hingga viral di media sosial," jelasnya.
Simak cerita driver ojol di halaman selanjutnya.
Kronologi Kejadian Versi Driver Ojol
Pengemudi ojol bernama Charly (38) sempat cekcok dengan oknum Polsek Cileungsi saat membuat surat laporan kehilangan. Charly menjelaskan kronologi keributan tersebut.
Setelah motornya hilang, dia mulanya melapor ke Polsek Klapanunggal untuk membuat laporan kehilangan pada Senin (10/1). Namun dia diarahkan untuk melapor ke Polsek Cileungsi lantaran kejadiannya berada di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
"Pada saat itu saya langsung ke Polsek dekat rumah, Polsek Klapanunggal. Saya sampaikan kepentingan mengurus surat kehilangan kendaraan bermotor, pihak kepolisian bertanya di mana kejadiannya. Saya bilang di Jalan Setu. Kalau Jalan Setu sudah masuk ranah Polsek Cileungsi," ujar Charly saat dihubungi detikcom, Rabu (12/1/2022).
Setiba di Polsek Cileungsi, Charly tidak bisa mengurus surat laporan kehilangan sepeda motor lantaran terkendala administrasi. Korban memerlukan KTP dan SIM untuk bisa membuat laporan kehilangan motor.
Sayangnya, KTP dan SIM korban juga hilang. Pasalnya, KTP dan SIM korban berada di bagasi motor yang dicuri. Charly memutuskan mengurus surat kehilangan SIM dan KTP terlebih dahulu karena khawatir data dirinya disalahgunakan orang lain.
Saat hendak membuat surat laporan kehilangan KTP dan SIM, dia mengaku sempat dilewati oleh dua orang pelapor lainnya. Charly juga mengaku melihat salah satu pelapor mengeluarkan uang dari sakunya.
"Itu berkas saya sudah di meja dia. Satu orang nyalip, dua orang berpenampilan terlihat kalau dia orang berduit. Katanya buru-buru jam 2 nanti bank tutup. Padahal dia ngomong gitu, masih ada pelapor yang belum selesai diurus," ungkapnya.
"Selesai pelapor yang diurus ini, dia langsung duduk. Kelihatan tuh ngeluarin uang dari dompetnya, kan saya di belakang dia," beber Charly.
Charly mulai merasa kesal lantaran dilewati orang tersebut. Saat hendak dilewati oleh pelapor ketiga, Charly mulai berani angkat suara.
"Pak tolong dong Pak berkas saya diurus dulu, saya mau ke GraPARI mau aktifin nomor saya Pak. Biar saya bisa kembali bekerja," ujar Charly kepada oknum petugas.
Simak cerita Charly selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pelapor ketiga tersebut kembali duduk ke tempat semula. Pada saat itulah Charly mengeluarkan kalimat yang dia anggap membuat oknum petugas tersinggung.
"Terus keluarlah kata-kata saya 'Jangan karena saya nggak punya uang Pak, dilewat-lewati terus,'" ujar Charly.
Oknum petugas tersebut sontak menggebrak meja sambil berucap 'ngomong apa kamu?'. Charly yang melihat itu, langsung meminta maaf kepada petugas.
Mengetahui hal tersebut, Kapolsek Cileungsi Kompol Andri Alam Wijaya meminta Charly ikut dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) keesokan harinya. Andri menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh oknum petugas tersebut masuk kategori kontak fisik berupa pukulan.
"Saya sudah lakukan olah TKP langsung sama Kapolseknya. Saya praktikkan cara dia kontak fisik dengan saya. Itu sudah dikatakan oleh Pak Kapolsek kalau itu sebuah pukulan," terangnya.
Kini Charly menyerahkan proses hukum oknum polisi itu ke pihak kepolisian. Charly berharap kejadian yang ia alaminya itu membuat polisi lebih baik lagi dalam melayani masyarakat.