Sejumlah ilmuwan honorer kehilangan pekerjaannya usai LBM Eijkman dilebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Merespons hal itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa desain BRIN adalah mendorong riset nasional yang berdikari.
"Kita lihat desainnya terlebih dahulu, desain dari Badan Riset dan Inovasi Nasional ini adalah desain untuk mendorong mempercepat agar Indonesia yang berdikari," ujar Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022).
Hal itu diungkap Hasto saat ditanya bagaimana respons Megawati Seokarnoputri yang menjabat sebagai Kepala Dewan Pengarah BRIN mengenai banyaknya ilmuwan Eijkman yang kehilangan pekerjaan. Hasto tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana respons Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto kemudian mengungkap percakapannya dengan Megawati beberapa bulan yang lalu. Saat itu, kata Hasto, Megawati menyoroti orang Prancis yang mengekspor bambu dari Indonesia.
"Saya masih ingat beberapa bulan lalu, pagi-pagi, ketika saya melaporkan kepada Ibu Megawati, beliau menunjukkan suatu artikel di majalah Trubus. Di situ ada seorang Prancis yang memiliki kemampuan untuk mengekspor bambu dari Indonesia, lebih dari 115 varian bambu dengan teknologi kultur jaringan, dan setiap 6 bulan bisa mengekspor ke 6 benua," kata Hasto.
Megawati pun bertanya kepada Hasto mengenai ekspor yang dilakukan orang Prancis itu. Megawati menyebut, hal itu harusnya bisa dilakukan oleh orang Indonesia.
"Lalu Ibu bertanya, kenapa tidak dilakukan orang Indonesia, padahal Indonesia begitu kaya dengan sumber flora, fauna yang sangat penting diteliti. Kita begitu kaya dengan herbal untuk obat-obatan, kita begitu kaya dengan varian makanan yang dipamerkan hari ini, tetapi mengapa penelitian itu belum menjadi habit kita," tutur dia.
"Mengapa untuk jaringan bambu saja itu orang Prancis yang kembangkan, kenapa tidak kita? Dengan demikian, riset inovasi menyentuh hal sendi kehidupan kita," sebut dia.
Lebih lanjut, Hasto menyebut BRIN dirancang untuk mempercepat riset yang berdikari. Hasto menambahkan bahwa riset juga mempengaruhi kedaulatan ekonomi.
"Oleh karena itu, BRIN dirancang dengan politik riset untuk mempercepat kita berdikari dengan ilmu pengetahuan riset dan inovasi. Tentu saja syarat-syarat profesionalitas, adanya spirit untuk riset untuk kemandirian bangsa, riset untuk kedaulatan perekonomian kita, itu yang diperlukan," katanya.
Menurut Hasto, dalam rangka konsolidasi lembaga riset itu, tentu ada beberapa konsekuensi. Dia menegaskan bahwa konsolidasi itu tidak bukan bertujuan untuk menghilangkan suatu lembaga.
"Di dalam upaya mengkonsolidasikan lembaga riset ini mengandung beberapa konsekuensi-konsekuensi di situ, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Tetapi bukan untuk menghilangkan lembaga-lembaga itu, tetapi justru untuk memperkuat agar penelitian berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara seluruh apa yang dimiliki bangsa ini, bisa dikembangkan jauh lebih profesional, jauh lebih baik, dalam membawa keberdikarian dalam perekonomian kita," paparnya.
Simak Video: Blak-blakan Prof Amin Soebandrio, Gaji Minim dan Potensi Eksodus Peneliti Eijkman
Hasto kemudian mengungkap arahan partai ke Fraksi PDIP di DPR. Hasto meminta fraksi melakukan dialog dengan BRIN mengenai riset nasional.
"Kami terus berharap dengan Fraksi PDIP yang membidangi riset, yaitu Komisi VII, dan BRIN mengedepankan dialog, agar BRIN mensosialisasikan berbagai rencana-rencana strategis melalui kegiatan riset dan inovasi itu. Tanpa riset dan inovasi, tanpa ilmu pengetahuan, nonsense kita bisa menjadi bangsa yang besar," sebutnya.
Sebelumnya, Tim Waspada COVID-19 dari Lembaga Eijkman (WASCOVE) mengumumkan perpisahannya di awal 2022. Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi COVID-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, sudah memberi penjelasan soal nasib para ilmuwan di Eijkman usai peleburan ke BRIN. Simak di halaman selanjutnya.
Berdasarkan keterangan BRIN dalam situs resminya, integrasi Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke dalam BRIN akan memperkuat kompetensi periset biologi molekuler di Indonesia. Sejak September 2021, nama LBM Eijkman berubah menjadi Pusat Riset Biologi Molekular (PRBM) Eijkman.
Lantas, apa yang terjadi pada para ilmuwan dan staf peneliti di Eijkman?
"Perlu dipahami bahwa LBM Eijkman selama ini bukan lembaga resmi pemerintah dan berstatus unit proyek di Kemristek. Hal ini menyebabkan selama ini para PNS periset di LBME tidak dapat diangkat sebagai peneliti penuh dan berstatus seperti tenaga administrasi," kata Laksana.