Akademi Ilmuwan Muda Kritik Proses Peleburan Eijkman

Akademi Ilmuwan Muda Kritik Proses Peleburan Eijkman

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 05 Jan 2022 16:45 WIB
eijkman itu apa menjadi pertanyaan publik saat ini. Diketahui, Eijkman merupakan Lembaga Biologi Molekuler (LBM).
Perpisahan para peneliti LBM Eijkman (eijkman_inst)
Jakarta -

Peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi sorotan. Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) menilai peleburan ini dilakukan tanpa kebijakan transisi dengan waktu yang memadai.

ALMI menilai keresahan yang muncul setelah peleburan Eijkman ini merupakan gejala dari masalah ekosistem riset di Indonesia. Ekosistem riset di Indonesia dinilai belum matang.

"Peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBM Eijkman) menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBM Eijkman) di bawah BRIN yang menimbulkan banyak keresahan dan juga berbagai penafsiran adalah salah satu gejala dari masalah belum matangnya ekosistem riset di Indonesia," kata Sekjen ALMI Hawis Madduppa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Pemerintah sedang mengupayakan tata kelola riset melalui BRIN. Namun ALMI menilai peleburan ini dilakukan tanpa kebijakan transisi.

"Pemerintah Indonesia melalui BRIN sedang mengupayakan pemajuan tata kelola riset dan kelembagaannya. Namun kebijakan peleburan LBM Eijkman menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBM Eijkman) di bawah BRIN diambil dan diterapkan tanpa kebijakan transisi dengan waktu dan informasi yang memadai," ujarnya.

Absennya kebijakan transisi ini menyebabkan diskontinuitas dalam tim riset Eijkman. Hal ini berpengaruh pada penghidupan sebagian SDM.

"Hal ini menyebabkan diskontinuitas sebuah tim riset kelas dunia yang solid. Tim ini tidak hanya terdiri dari sumber daya manusia (SDM) ilmuwan yang berkualifikasi S3, tetapi juga tenaga laboran, teknisi, dan tenaga lain yang saling mendukung. Akibatnya, peleburan ini berdampak pada penghidupan sebagian SDM yang selama ini merupakan inti dalam proses penelitian di LBM Eijkman," lanjutnya.

Oleh karena itu, ALMI mendorong pemerintah agar bersedia memikirkan bersama upaya penguatan ekosistem riset guna pengembangan sains dan teknologi unggul, bermanfaat, dan berkelanjutan di Indonesia.

"ALMI mendorong pemerintah serta bersedia memikirkan bersama, dalam upaya penguatan pendanaan penelitian yang dapat mengelola dana-dana penelitian kompetitif, jangka panjang, dan sejalan dengan kebutuhan kebijakan, inovasi garda depan, pendidikan dan pengembangan pengetahuan, dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

ALMI juga mendorong pemerintah memikirkan pengelolaan SDM riset di Indonesia. Sebab, Indonesia bukan hanya membutuhkan SDM riset dengan gelar tertentu, tetapi juga berkapasitas.

"ALMI juga mendorong pemerintah serta bersedia memikirkan bersama, dalam upaya pengadaan, pengembangan dan pengelolaan SDM riset komprehensif di Indonesia. Indonesia membutuhkan jajaran SDM riset yang tidak hanya bergelar tertentu, tetapi berkapasitas sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan bagi pengembangan sains dan teknologi yang dicita-citakan," ungkapnya.


Eijkman Dilebur dengan BRIN

Sebelumnya, Tim Waspada COVID-19 dari Lembaga Eijkman (WASCOVE) mengumumkan perpisahannya di awal 2022. Mulai 1 Januari 2022, kegiatan deteksi COVID-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sudah memberi penjelasan soal nasib para ilmuwan di Eijkman setelah peleburan ke BRIN.

"Perlu dipahami bahwa LBM Eijkman selama ini bukan lembaga resmi pemerintah dan berstatus unit proyek di Kemristek. Hal ini menyebabkan selama ini para PNS periset di LBME tidak dapat diangkat sebagai peneliti penuh dan berstatus seperti tenaga administrasi," kata Laksana.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Saksikan Video 'Blak-blakan Prof Amin Soebandrio, Gaji Minim dan Potensi Eksodus Peneliti Eijkman':

[Gambas:Video 20detik]



Berdasarkan keterangan BRIN dalam situs resminya, integrasi Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke dalam BRIN akan memperkuat kompetensi periset biologi molekuler di Indonesia. Sejak September 2021, nama LBM Eijkman berubah menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman.

Kata Laksana, ternyata LBM Eijkman sudah banyak merekrut tenaga honorer yang tidak sesuai ketentuan. Maka BRIN memberi opsi sesuai status sebagai berikut:

1) PNS Periset: dilanjutkan menjadi PNS BRIN sekaligus diangkat sebagai Peneliti.

2) Honorer Periset usia > 40 tahun dan S3: mengikuti penerimaan ASN jalur PPPK 2021.

3) Honorer Periset usia < 40 tahun dan S3: mengikuti penerimaan ASN jalur PNS 2021.

4) Honorer Periset non S3: melanjutkan studi dengan skema by-research dan RA (research assistantship).

Sebagian ada yang melanjutkan sebagai operator lab di Cibinong, bagi yang tidak tertarik lanjut studi.

5) Honorer non Periset: diambil alih RSCM sekaligus mengikuti rencana pengalihan gedung LBME ke RSCM sesuai permintaan Kemenkes yang memang memiliki aset tersebut sejak awal.

Halaman 2 dari 2
(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads