Nama vaksin Covid-19 Indonesia jadi informasi penting yang perlu diketahui masyarakat. Ada 10 vaksin telah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pengadaan vaksin di Indonesia didapatkan melalui berbagai upaya, seperti perjanjian bilateral, multilateral (seperti COVAX Facility brsama GAVI dan WHO) atau donasi dari negara-negara sahabat. Setiap vaksin dipastikan telah aman dan efektif untuk digunakan di Indonesia setelah mendapatkan EUA dari BPOM.
Lalu apa saja nama vaksin Covid-19 Indonesia yang telah mendapatkan EUA BPOM? detikcom merangkum ulasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Sinovac/CoronaVac
Melansir dari laman resmi Covid19.go.id, vaksin Sinovac atau CoronaVac adalah vaksin inaktivasi (dari virus yang dimatikan) yang bekerja dengan cara menstimulasi sistem kekebalan tubuh tanpa risiko menyebabkan penyakit.
Usai vaksin inaktivasi bersentuhan dengan sistem kekebalan tubuh, terjadi stimulasi produksi antibodi sehingga tubuh siap memberikan respons terhadap infeksi dengan SARS-CoV-2 hidup. Dengan kandungan ajuvan (aluminium hidroksida), vaksin dapat memperkuat respons sistem kekebalan.
Adapun pemberian vaksin Sinovac dilakukan dengan 2 dosis, masing-masing 0,5 ml. Jeda pemberian vaksin adalah 28 hari.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: AstraZeneca
Vaksin kedua yang telah mendapatkan EUA BPOM adalah vaksin AstraZeneca. Vaksin ChAdOx1-S/nCoV-19 ini menggunakan platform vektor adenovirus non-replikasi untuk COVID-19.
Vaksin ini mengekspresikan gen protein paku SARS-CoV-2, yang menginstruksikan sel inang untuk memproduksi protein S-antigen yang unik untuk SARS-CoV-2, sehingga tubuh dapat menghasilkan respons imun dan menyimpan informasi itu di sel imun memori.
Menurut uji klinis di Inggris, Brazil dan Afrika Selatan, efikasi tanpa memandang interval dosis adalah 61%, dengan median masa pengamatan 80 hari, tetapi cenderung lebih tinggi jika interval ini lebih panjang.Sementara uji klinis di Amerika Serikat, efikasi vaksin mencapai 76% terhadap infeksi SARS-CoV-2 simtomatik.
Adapun pemberian vaksin AstraZeneca dilakukan dengan 2 dosis, masing-masing 0,5 ml. Jeda pemberian vaksin adalah 12 minggu.
Baca juga: Fakta Delmicron Bukan Varian Baru Corona |
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Moderna
Vaksin Moderna menggunakan platform vaksin RNA duta (messenger RNA/mRNA) untuk COVID-19. Instruksi diberikan oleh mRNA kepada sel inang agar memproduksi protein S-antigen unik SARS-CoV-2, yang menghasilkan respons kekebalan dan menyimpannya di dalam sel imun memori.
Adapun pemberian vaksin Moderna dilakukan dengan 2 dosis, masing-masing 0,5 ml. Jeda pemberian vaksin adalah 28 hari.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Sinopharm
Vaksin Sinopharm memiliki platform vaksin inaktivasi terhadap COVID-19 yang bertujuan menstimulasi sistem kekebalan tubuh tanpa risiko menyebabkan penyakit. Setelah vaksin inaktivasi ini bersentuhan dengan sistem kekebalan tubuh, produksi antibodi terstimulasi, sehingga tubuh siap memberikan respons terhadap infeksi dengan SARS-CoV-2 hidup. Dengan kandungan ajuvan (aluminium hidroksida), vaksin dapat memperkuat respons sistem kekebalan.
Adapun pemberian vaksin Sinopharm dilakukan dengan 2 dosis, masing-masing 0,5 ml. Jeda pemberian vaksin adalah 21 hari.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Pfizer
Vaksin Pfizer memiliki platform berbasis RNA duta (messenger RNA/mRNA) untuk COVID-19. mRNA menginstruksikan sel untuk memproduksi protein S-antigen (bagian dari protein paku (spike)) yang unik untuk SARS-CoV-2 untuk menstimulasi respons kekebalan.
Adapun pemberian vaksin Pfizer dilakukan dengan 2 dosis, masing-masing 0,3 ml. Jeda pemberian vaksin adalah 21-28 hari.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia lainnya dapat disimak di halaman selanjutnya.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Novavax
Vaksin Novavax memiliki platform berbasis protein sub-unit yang memanfaatkan virus penyebab flu (adenovirus) dari simpanse yang telah dimodifikasi. Vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford kini diberikan dengan 2 dosis, masing-masing 0,3 ml. Jeda pemberian vaksin adalah 21 hari.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Sputnik-V
Melansir dari laman resmi BPOM, vaksin Sputnik-V dikembangkan The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia. Vaksin ini menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S). Di Indonesia, vaksin Sputnik-V didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin.
Adapun vaksin diberikan dengan injeksi intramuscular (IM) dengan dosis 0,5 mL untuk 2 kali vaksin. Jeda penyuntikan adalah 3 minggu.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Johnson & Johnson
Masih melansir laman resmi BPOM, vaksin Janssen ini dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies. Vaksin menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26).
Di Indonesia, vaksin Janssen didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.
Adapun vaksin diberikan dengan sekali suntikan dengan dosis 0,5 ml melalui intramuscular.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Convidencia
Vaksin Convidecia adalah vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology. Vaksin ini menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector namun menggunakan vector Adenovirus (Ad5).
Di Indonesia, vaksin Convidencia didaftarkan oleh PT Bio Farma sebagai pemegang izin EUA yang akan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.
Adapun vaksin diberikan dengan sekali suntikan dengan dosis 0,5 ml melalui intramuscular.
Nama vaksin Covid-19 Indonesia: Zififax
Vaksin Zififax diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical. Vaksin kesepuluh yang mendapat EUA dari BPOM ini menggunakan latform rekombinan protein sub-unit.
Di Indonesia sendiri, vaksin Zififax didaftarkan oleh PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) untuk usia 18 tahun ke atas.
Adapun vaksin Zifivax diberikan dengan 3 dosis vaksin melalui intramuskular dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya. Setiap suntikan vaksin diberikan dengan sebanyak 0,5 ml.