KPK Era Firli Dipuji Karena OTT 2 Menteri, MAKI: Lebih Berkualitas Era Lalu

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 24 Des 2021 06:37 WIB
Foto: Koordinator MAKI, Boyamin Saiman (Azhar Bagas/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo memberikan apresiasi kepada KPK lantaran bisa melakukan OTT terhadap dua menteri dalam satu periode. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) justru menilai KPK di bawah Agus Rahardjo lebih berkualitas.

"Kalau soal menteri, (era) sebelumnya menterinya malah juga ada dua, Menteri Sosial Idrus Marham itu diproses, terus juga Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, terus ya setidaknya itu. Juga Setya Novanto Ketua DPR, saya kira malah lebih berkualitas dan lebih heboh yang lalu," kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman saat dihubungi, Kamis (23/12/2021).

"Karena yang sekarang ini yang ditangkap OTT ini karena sesuatu yang cuma memperdagangkan pengaruh, itu aja sih, dan Juliari Batubara juga, jadi kalau urusan dua menteri sebelumnya juga pernah dua menteri juga 1 periode, bahkan ada Ketua DPRnya juga zaman Pak Agus Rahardjo gitu," lanjutnya.

Selain itu, Boyamin juga menyebut zaman Agus Rahardjo juga sempat menangkap Ketua Umum Partai yakni Setya Novanto dan Muhammad Romahurmuziy. Atas dasar itu lah, Boyamin berpendapat era Firli belum ada apa-apanya dibandingkan dengan era Agus Rahardjo.

"Kalau bicara kuantitas OTT lebih heboh dan hebat zaman Pak Agus Rahardjo, karena ketua DPR, dua menteri, juga Ketum Partai, kalau bicara ini, Ketum Partai Setya novanto dan Romahurmuziy, yang periode sekarang belum ada ketua umum partai. Jadi kalau dibandingkan dari sisi kualitas dan kuantitas belum ada apa-apanya dibandingkan yang sebelumnya," ucapnya.

Tak hanya itu, Boyamin juga justru menilai KPK di era Firli merupakan yang terburuk. Dia menyebut baru di era Firli ada dua pimpinan KPK yang terkena pelanggaran etik.

"Jadi kalau periode sekarang menurut saya periode paling buruk dari periode sebelumnya. Jadi ya kalau saat ini belum layak diberi pujian periode sekarang, apa lagi ada kaitannya dua pimpinan KPK kena dewan pengawas pelanggaran kode etik, yang satu bahkan pelanggaran berat, bu Lili, sebelumnya nggak ada. Juga berkaitan dengan kalau bicara ini lebih apapun tes wawasan kebangsaan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo memberikan apresiasi terhadap kinerja KPK. Tjahjo menyebut operasi tangkap tangan (OTT) terhadap dua menteri dalam satu periode merupakan hal yang jarang terjadi.

"Kami mengapresiasi kepada KPK yang salah satu poinnya adalah memperkuat sistem. Dengan memperkuat sistem inilah, KPK dipimpin oleh Pak Firli ini sudah menunjukkan hasil-hasil yang sangat signifikan. Jarang dalam satu periode dua menteri tertangkap OTT, beberapa kepala daerah, swasta, sampai ASN yang dari tahun ke tahun saya melihat masih ada kecenderungan meningkat," kata Tjahjo dalam webinar 'Launching Hasil Survei Penilaian Integritas 2021', Kamis (23/12/2021).

Simak Video 'KPK: 99% Terjadi Penyalahgunaan Fasilitas Kantor di 640 Lembaga':







(maa/aud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork