Polda Metro Jaya menggelar kompetisi street race bagi pembalap jalanan di Jakarta. Street race diharapkan menghilangkan balap liar yang selama ini meresahkan masyarakat.
Persoalan balap liar yang mengganggu ketertiban lalu lintas seolah menjadi permasalahan yang tidak kunjung usai. Hal ini membuat Polda Metro mencetuskan ide street race bagi pembalap jalanan.
"Jadi bukan hari ini. Saya bertanya ke hati saya, ini tidak selesai-selesai. (Saya bilang) 'Pak Kapolres, ini balapan tak kunjung selesai dari saya pangkat letnan dua, gimana caranya kita transformasi agar ini lebih baik?" ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat membuka diskusi bertajuk 'Diskusi Santai Street Race Polda Metro Jaya: Mengejar Prestasi Bukan Sensasi' di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stigma Negatif Balap Liar
Fadil lalu menyinggung soal stigma negatif terkait fenomena balap liar. Salah satu yang disorotnya perihal taruhan dalam ajang balap liar tersebut.
"Balap liar distigmakan berbahaya, selalu pelanggaran, dan kerumunan, terlibat kecelakaan, bahkan berujung pada perkelahian dan pertarungan. Lalu ada juga main pinggiran itu, itu bahaya. Apalagi bandarnya bandar burung, kalau menang kabur. Jadi ini jadi ajang judi," terang Fadil.
Atas dasar itu, Fadil mengatakan wacana fasilitas street race di Jakarta sebagai upaya menyalurkan ruang ekspresi anak muda di Jakarta. Dia berharap, dengan konsep street race tersebut, fenomena balap liar bisa berubah menjadi hal yang bermanfaat.
"Kalau kita bangun ekosistem, transformasi dari pembalap jalanan yang sering dikonotasikan tadi yang saya sampaikan, bisa kita perbaiki. Akan ada program di sana gimana jadi pembalap benar. Saya kira Honda Racing Team, Yamaha Racing Team bisa intip mana yang berbakat. Nanti bisa disekolahkan itu," ungkap Fadil.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Saksikan Video 'Sah! Ancol Jadi Sirkuit Balap Motor Jalanan':
Wanti-wanti Tak Jadi Ajang Taruhan
Polda Metro Jaya mewanti-wanti agar drag race tak dijadikan ajang taruhan.
"Ya tentu kita harapkan taruhan ini tidak ada. Kita berharap karena ini sudah ada hadiah, sudah ada sponsor, sehingga kemudian bisa meminimalkan adanya taruhan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Polda Metro Jaya telah bertemu dengan perwakilan komunitas pembalap jalanan dalam rangka mematangkan konsep drag race, dalam diskusi yang bertajuk 'Diskusi Santai Street Race Polda Metro Jaya: Mengejar Prestasi, Bukan Sensasi'.
Sambodo menyadari tradisi taruhan di kalangan pembalap jalanan. Untuk itu, dia meminta, dengan konsep drag race yang telah digagas pihak kepolisian, tradisi taruhan itu bisa turut hilang.
"Walaupun tentu saja ketika taruhan itu menjadi antar-individu kita sulit memonitor itu. Tapi yang jelas kita akan laksanakan segala usaha semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya taruhan di dalam," jelas Sambodo.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Lokasi Drag Race di Pinggir Kali Ancol
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan lokasi drag race itu bukan berada di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Lokasi kegiatan itu berada di area luar kawasan tersebut.
"Lintasan yang kemarin kita survei dan sudah ada beberapa lokasi misalnya di BSD dan Ancol, tapi Ancolnya yang di luar ya, yang pinggir kali, bukan di dalam kompleks Taman Impian Jaya Ancol. Sementara event itu akan dilaksanakan tanggal 15 Januari," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Sambodo mengaku telah menerima tiap aspirasi para pembalap jalanan dalam diskusi hari ini. Para pembalap jalanan itu menyepakati wacana balapan tersebut dengan konsep drag race.
"Ini kan baru first step dan disepakati drag race. Jadi kita cari trek yang lurus, apakah 200 meter, apa 420 meter, atau 500 meter," ujar Sambodo.