Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia bersama Komisi XI DPR RI melakukan kegiatan Optimalisasi Penyaluran KUR untuk Meningkatkan Kesejahteraan Umum dan Pemulihan Ekonomi di Kabupaten Kendal, Selasa (21/12/2021) bertempat di Hotel Sae Inn Kabupaten Kendal.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang di Kabupaten Kendal kepada Ketua Komisi XI DPR dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI beserta rombongan, dan mengucapkan terima kasih telah memilih Kabupaten Kendal sebagai salah satu sasaran pembiayaan untuk UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Saya juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran perbankan, yang mana telah menyalurkan program KUR dengan sangat baik selama ini kepada UMKM di Kendal, begitu juga yang sudah memberikan program CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kendal," kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto usai menyalurkan KUR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dico menjelaskan, di Kabupaten Kendal kurang lebih ada sebanyak 31.000 UMKM, terdiri dari jumlah usaha makro yang sudah terinput ke dalam sistem ODS (Online Data Sistem) ada sebanyak 9.446 UMKM, jumlah usaha mikro yang diberikan pendampingan kelembagaan dan usaha ada sebanyak 3.029 UMKM, dan jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan ada sebanyak 2.561 UMKM.
"Sebelum Pemerintah Pusat menetapkan UMKM sebagai fokus pendorong ekonomi, Pemerintah Kabupaten Kendal sudah menerapkan hal itu melalui RPJMD yang fokus mendorong UMKM di Kabupaten Kendal agar ke depan bisa lebih baik lagi," jelasnya.
Dico menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kendal juga sudah berkolaborasi dengan pengelola Kawasan Industri Kendal (KIK) agar melibatkan para pelaku UMKM, dan bekerjasama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), untuk melakukan pendampingan, dan saat ini sudah ada 30 pelaku UMKM di Kendal yang disiapkan untuk bisa ekspor hasil produksinya," terangnya.
Lebih lanjut, Dico mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Kendal sudah me-launching Mall Pelayanan Publik yang terintegrasi dengan digital platform seperti Gojek, Grab, dan Tokopedia untuk mempermudah para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal.
"Di Kendal sudah ada mall pelayanan publik yang sudah terintegrasi dengan Gojek, Grab dan Tokopedia. Masih banyak lagi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal untuk terus memberikan kemudahan-kemudahan kepada para pelaku UMKM, agar ke depan bisa lebih baik lagi," ungkapnya.
Menurut Dico, hasil produksi yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal sudah baik, terbukti saat Menteri Pemuda Olahraga datang ke Kendal membeli salah satu produk UMKM, dan kini memesan kembali.
"Pak Menteri kembali memesan, ini adalah bukti bahwa produk-produk UMKM di Kabupaten Kendal sudah baik, hanya butuh ditingkatkan segi marketing dan kualitasnya agar bisa lebih baik," tuturnya.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI, Iskandar Simorangkir dalam acara tersebut mengatakan peranan UMKM sangatlah besar terhadap perekonomian, tetapi akibat pandemi COVID-19 paling banyak terkena dampaknya yaitu sekitar 84,2%, dan diketahui bahwa sumber pendapatan negara 61% berasal dari UMKM, maka bagaimana cara mendorong agar pemulihan ekonomi bisa bergerak cepat, yaitu dengan membantu para pelaku UMKM dengan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Iskandar, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Komite Pembiayaan UMKM sangat berpihak sekali terhadap UMKM, yaitu pada masa pandemi tahun 2021 ini telah meningkatkan platfom KUR 2 kali, dari Rp 220 triliun menjadi Rp 253 triliun dan permintaan UMKM dinaikan lagi menjadi Rp 285 triliun, bahkan pada tahun 2020 untuk suku bunga KUR 0%, dan pada tahun 2021 ini mengingat situasi sudah mulai membaik suku bunga hanya 3%, sehingga para nasabah hanya membayar bunga 3% saja kepada perbankan dan penyalur lainnya.
"Keperpihakan kepada pelaku UMKM juga terlihat pada persyaratan, yang mana sekarang persyaratan KUR lebih diperlunak, yaitu pinjaman Rp 10-100 juta tidak perlu agunan tambahan, cukup dengan proyek itu sendiri. Hal itu agar para pelaku UMKM bisa bangkit dan bisa naik kelas," tambah Iskandar.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI juga berharap, dengan mulainya pembiayaan di Kabupaten Kendal ini, setidaknya UMKM di Kabupaten Kendal bisa menjadi motor penggerak ekonomi dan bisa menaikkan kelasnya, dengan harapan 100 tahun kemerdekaan Indonesia bisa menjadi negara maju.
Sementara Ketua Komisi XI DPR RI, Bapak H. Dito Ganinduto mengatakan UMKM menjadi andalan karena perkembangannya luar biasa.
"UMKM sekarang menjadi andalan kita dengan perkembangan yang begitu cepat, dan saya membuktikan produk hasil UMKM Kendal ini sangat bagus dan bermanfat, muda-mudahan di Kabupaten Kendal perkembangannya juga luar biasa," tuturnya.
Dalam acara itu juga diserahkan secara simbolis KUR yang disalurkan kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal sebanyak Rp 835 juta, dari BRI Rp 45 juta, BNI Rp 250 juta, Mandiri Rp 400 juta dan BPD Jateng Rp 140 juta, dan penyerahan CSR bantuan peralatan produksi kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal senilai Rp 177 juta.
Acara dihadiri oleh Ketua Komisi XI DPR RI, H. Dito Ganinduto, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI, Iskandar Simorangkir, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian RI, Gede Edy Prasetya, Bupati Kendal Dico M. Ganinduto, dan Forkopimda Kendal.
Turut hadir dalam acara itu, Direksi BRI, Direksi BNI, Direksi Bank Mandiri, Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, Direksi Jamkrindo, dan Direksi Askrindo, Para Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kendal, serta diikuti oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal secara lansgung dan virtual.
(fhs/fhs)