9 ABK WNI 10 Bulan Terjebak dalam Kapal di Perairan Mozambik

9 ABK WNI 10 Bulan Terjebak dalam Kapal di Perairan Mozambik

Anggi Muliawati - detikNews
Sabtu, 16 Agu 2025 14:37 WIB
9 ABK asal Indonesia terjebak di kapal Gas Falcon di perairan Mozambik.
9 ABK asal Indonesia yang menaiki kapal Gas Falcon terlantar di perairan Mozambik. (Dok Istimewa)
Jakarta -

Sembilan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia dikabarkan dalam kondisi terlantar di perairan Mozambik, tepatnya di Beira Anchorage. Para ABK tersebut telah berada di kapal Gas Falcon kurang lebih selama 10 bulan.

"Kami sudah 10 di Beira, Mozambik berlabuh dan kami bekerja selama 8 bulan belum dibayar gaji kami oleh pihak owner atau pemilik kapal dari negara Italia," kata salah satu ABK, Jefrison Nainggolan, saat dihubungi, Sabtu (16/8/2025).

Jefrison mengatakan mulanya para ABK berangkat pada 7 Oktober 2024 dari Jakarta menuju Mozambik. Kemudian mereka pun tiba di Mozambik pada 24 Oktober 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka lalu melakukan bongkar muatan. Namun, dia mengatakan pihak otoritas maritim menaiki kapal dan menahan dokumen serta ijazah para ABK.

"Lalu kami selesai bongkar, kami kembali lagi ke tanker, dan ikut dua orang polisi mengawal, menjaga kami di kapal. Kami mendapatkan informasi bahwa kapal ini sedang ditangkap oleh Pengadilan Mozambik," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Mereka membawa senjata, untuk mengamankan kami agar tidak kabur. Karena masih ada sisa muatan yang kami bongkar sekitar 1.600 ton, sampai menunggu gaji dibayar, itu sampai akhir Januari," sambungnya.

Jefrison mengatakan pada Desember 2024, pihaknya telah meminta agar dapat pulang ke Indonesia. Namun, dia mengatakan pemilik kapal tidak memiliki uang untuk memulangkan mereka.

Dia mengatakan sampai saat ini, pihaknya belum menerima gaji. Jefrison mengatakan pihaknya juga telah meminta bantuan logistik dari KBRI Maputo. Bantuan itu pun dikabarkan baru tiba siang ini.

"Kami sudah meminta pihak KBRI Maputo, Kemlu dan PWNI meminta bantuan seperti logistik dan penurunan awak kapal ke darat, dan bantuan logistik dari Kedutaan Indonesia baru tiba hari ini, kami berharap segera pulang sebelum habis makanan, air tawar dan bahan bakar," ujarnya.

"Kami tidak diizinkan turun ke darat oleh pihak otoritas maritim alasan mereka harus ada pengganti crew baru. Kami sudah meminta pulang sejak Desember sampai sekarang pihak owner hanya menjanjikan harapan palsu atau bohong bagi kami," imbuh dia.

Sementara itu, Dubes Mozambik, Kartika Candra Negara, buka suara mengenai kondisi 9 ABK yang terlantar di perairan Mozambik. Candra mengatakan pihaknya telah berupaya membantu para ABK tersebut.

"Sudah kami bantu tangani sejak sekitar Januari. Alhamdulillah secara fisik semua sehat. Tapi semua harus banyak bersabar, karena mereka sudah sejak Oktober berada di atas kapal yang tak bergerak. Sejak Januari mereka juga belum menerima gaji, sehingga keluarga mereka di rumah juga mengalami kesulitan keuangan," jelasnya.

Dia menjelaskan kapal tanker para ABK berada sekitar 4 mil dari Pelabuhan Beira. Dia mengatakan kapal tersebut tidak boleh bergerak lantaran status dan isinya disita oleh Mahkamah Maritim Sofala.

"KBRI Maputo dan Kemlu RI terus berusaha untuk bantu agar semua awak kapal WNI bisa segera didisembarkasi dan kembali kepada keluarga masing-masing di Indonesia," tuturnya.

"Sementara ini, Mahkamah akan mengizinkan para ABK didisembarkasi apabila sudah tersedia kru pengganti. Sampai saat ini, Pemilik kapal (warga Negara Italia) masih terus menjanjikan untuk menyediakan kru pengganti dan membayar gaji yang tertunggak. Sesuai ketentuan internasional, kapal di laut tidak boleh ditinggalkan kosong (tanpa awak)," imbuhnya.

Lihat juga Video '4 Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Muara Baru':

Halaman 2 dari 2
(amw/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads