Seorang perempuan, Mentrari Dwi, mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang juru parkir di depan sebuah minimarket di Jalan Serdang Raya, No 7 RT 09, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pelaku mengatai korban karena korban membayar parkir dengan uang receh.
"Iya, beres belanja, terus suami mau keluarin motor, dia (pelaku) juga nggak narikin motor atau bantuin gitu, cuma berdiri aja. Terus ya udah aku kasih uang receh, suami posisi udah kayak mau keluar parkiran," kata Mentari kepada detikcom, Kamis (16/12/2021).
Peristiwa itu dialaminya pada Rabu (15/12). Korban menjelaskan juru parkir itu menolak menerima uang uang koin yang berjumlah 10 keping itu karena menilai uangnya tidak laku.
"Begitu denger aku dikatain (kelamin pria), suami aku langsung berdiri, ngajak tukang parkirnya ke dalem, 'Ayo kalau nggak percaya duitnya nggak laku, coba ke dalem bareng-bareng'," imbuhnya.
Mendapat penolakan tersebut, korban kemudian memanggil salah satu petugas minimarket untuk membantu menjelaskan kepada tukang parkir.
"Akhirnya kasirnya keluar, terus dia ikut ngejelasin, 'Ini laku, Pak, ini kan juga duit, saya kasih kembalian ke mbaknya'. Kasirnya akhirnya balik ke dalem, terus nuker jadi uang kertas Rp 2.000," ujar Mentari.
Beruntung tidak ada perkelahian dalam kejadian tersebut. Hanya, korban sempat akan dipukul oleh juru parkir minimarket.
"Badannya udah deketin gue, terus mau narik motor gitu. Posisinya kayak siap nyerang, tapi belum sampai dipukul," ujarnya.
Usai kejadian tersebut, korban langsung melapor ke Polsek Kemayoran. Pelaku kemudian diamankan dan sempat diinterogasi.
Dari hasil interogasi itu, kata korban, pelaku menyetorkan uang parkir itu ke sebuah ormas.
"Terus, pas diinterogasi, bilangnya dia setor ke ketua ormas. Semalam diinterogasi sampai jam 23.30 WIB," kata dia.
Meski begitu, korban dan pelaku akhirnya menyelesaikan perkara itu secara kekeluargaan.
Simak juga 'Nenek Jukir di Makassar Dikeroyok, Uang Hasil Parkir Dirampas':
(mea/mea)