Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan mau membuat anggaran Rp 100 miliar bila diperlukan untuk memperbaiki rumah dinas Gubsu yang disebutnya sebagai 'istana Sumut'. Keinginan Gubsu itu dikritik GMKI Sumut.
"Masyarakat Sumatera Utara saat ini tengah terpuruk ekonominya akibat pandemi berkepanjangan," kata Korwil GMKI Sumut Hendra L Manurung kepada wartawan, Selasa (14/12/2021).
Hendra juga mengungkit kondisi jalan di Sumut yang masih banyak mengalami kerusakan. Dia menyebut Gubsu malah lebih doyan memperbaiki 'istana' sendiri daripada membantu rakyat yang kesulitan.
"Dalam hal ini kita belum melihat kehadiran Pemprov dalam mengurai persoalan-persoalan tersebut. Justru Pemprov lebih doyan memperbaiki 'Istana'-nya sendiri dengan gelontoran dana miliaran daripada membantu masyarakatnya yang kesulitan," ujar Hendra.
Hendra meminta Pemprov Sumut lebih bijak menggunakan APBD. Hendra meminta Pemprov Sumut memprioritaskan penggunaan APBD untuk kepentingan rakyat.
"Harapan kita Pemprov dapat lebih bijak lagi dalam pengelolaan APBD-nya, menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat kecil yang kesusahan," jelasnya.
Sebelumnya, Pemprov Sumut menganggarkan Rp 2 miliar untuk pengaspalan di rumah dinas Gubsu. Dana Rp 2 miliar itu berasal dari APBD-P 2021.
Pengaspalan rumah dinas dengan anggaran Rp 2 miliar itu kemudian menuai kritik. Gubsu Edy Rahmayadi kemudian menjawab dan menyebut dirinya bisa saja menganggarkan dana hingga Rp 100 miliar untuk rumah dinas.
"Nanti mau saya bikin 10 miliar. Ini adalah rumah dinas, istananya Sumatera Utara," ucap Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Senin (16/12).
"Bila perlu mau saya bikin Rp 100 miliar," sambungnya.
Lihat juga video 'Amarah Gubsu Edy Saat Sidak 5 Kantor Dinas: Banyak yang Main-main!':
(afb/haf)