Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said menyebut Indonesia sebagai wilayah yang ramah bencana, memerlukan banyak kesiapsiagaan relawan untuk mengatasi bencana. Untuk itu, Sudirman Said menilai relawan kebencanaan butuh pengetahuan serta keterampilan dasar yang baik.
Sudirman berbicara perihal relawan kebencanaan itu dalam dialog kemanusiaan dengan tema 'Bencana dan Pelembagaan Solidaritas Sosial' yang digelar Forum Solidaritas Kemanusiaan (FSK), Sabtu (11/12) kemarin. Sudirman Said mengatakan tidak semua orang bisa mengatasi bencana, sebab diperlukan skill tertentu untuk bisa terlibat dalam penanganan bencana.
"Pada banyak kejadian bencana, kita bersyukur atas spontanitas masyarakat membantu korban, datang berbondong-bondong ke lokasi. Agar relawan dapat memberikan solusi, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dasar," kata Sudirman Said dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (12/12/2021).
Menurut Sudirman Said, basis solidaritas memang banyak muncul di kalangan masyarakat umum. Hal itu, kata dia, aset besar dan harus dilekola sebaik-baiknya.
"Masyarakat sosial kita ini solidaritasnya tinggi, sangat terbukti juga di saat COVID-19 ini, banyak muncul kedermawanannya dan saling bantu di kalangan masyarakat awam," ucapnya.
"Sebagai wadah solidaritas, perlu ada kelembagaan agar jadi efektif. Juga perlu knowledge repository atau simpanan pengetahuan dan ada pembagian tugas yang jelas," tambahnya.
Sementara itu, akademisi dari Universitas Islam Indonesia Prof Sarwidi mengatakan, solidaritas sosial memang kerap muncul di lingkup masyarakat kecil dan berbasis local wisdom. Menurutnya, agar hal tersebut semakin maksimal, maka perlu satu metodologi untuk bangun manajemen bencana.
"Jika dibekali dengan pengetahuan, maka solidaritas sosial ini akan tumbuh bersama dengan hal yang kita bangun. Bila dampak bencana kalau tak dikelola dengan baik, risiko semakin besar," ujarnya.
(fas/gbr)