Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta membentuk tim siber untuk melawan buzzer yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Anies Baswedan. Gerindra DKI mendukung hal itu asalkan masuk akal dan tidak berlebihan (lebay).
"Sebenarnya keberadaan buzzer ini kan sudah bukan hal yang gimana-gimana lagi ya. Jadi kalau MUI mau buat tim buzzer ya tidak jadi masalah juga, kan selama peruntukannya masuk akal dan tidak lebay alias berlebihan, sehingga dapat dinilai kurang pas dengan visi-misi MUI sendiri," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani kepada wartawan, Sabtu (20/11/2021).
Menurut Rani, tim siber diperlukan untuk melawan berita bohong alias hoax yang beredar di media sosial. Selain itu, tim siber dinilai perlu untuk menangkal pemberitaan yang tidak berimbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim siber atau media memang terkadang perlu untuk bisa meng-counter berita-berita hoax dan tidak berimbang," ujarnya.
Dia mengingatkan perlu edukasi soal bahasa yang digunakan oleh para pegiat media sosial. Rani berharap semua pegiat media sosial saling menghargai dalam berpendapat.
"Yang perlu terus diedukasi ya memang para pegiat sosial media maupun para netizen-nya agar bahasa-bahasa di media lebih tepat dan penuh kesopanan serta saling menghargai," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Aksi Bela Ulama di Solo Tuntut Pembubaran Densus 88
Sebelumnya, MUI DKI membentuk tim siber. Hal itu guna melawan buzzer yang menyerang ulama.
Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin (11/10). Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar dalam arahannya bersyukur dengan adanya kegiatan ini karena banyak ilmu yang didapatkan dalam bidang teknologi informasi di era digitalisasi saat ini.
"Saya berharap di era penuh tantangan saat ini, MUI DKI tidak kalah untuk menguasai teknologi karena Bidang Infokom ini adalah otak MUI DKI dalam bidang informasi," kata Munahar, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11).
Munahar berharap Infokom memiliki orang ahli atau cyber army untuk melawan orang-orang yang menghantam umat Islam karena tugas utama MUI adalah amar makruf nahi mungkar.
Munahar berharap Infokom MUI DKI bisa melaksanakan amar makruf nahi mungkar untuk melawan para buzzer yang telah meresahkan umat Islam. Sebab, mereka dinilai telah menghantam ulama dan mendiskreditkan umat Islam.
"MUI tidak usah takut untuk katakan yang haq itu haq. Saya punya prinsip, kalau berkaitan dengan Al-Qur'an dan as-sunnah, tidak ada tawar-menawar bagi saya," tegas Munahar.
Tidak hanya buzzer yang menyerang ulama, Munahar juga berharap Infokom dan MUI DKI bisa membela dan membantu Anies Baswedan. Dia mengatakan, jika para buzzer mencari kesalahan Anies, Infokom mengangkat keberhasilan Anies.
"Beliau ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar.