Kementerian Luar Negeri RI telah menggelar acara puncak Indonesian Conference of Digital Diplomacy (IDCC). Dalam konferensi yang dihadiri perwakilan dari 21 negara ini, dihasilkan sebuah dokumen yang disebut dengan Bali Message.
Dalam kegiatan yang berlangsung Selasa (16/11), Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah mengungkap bahwa konferensi yang telah berlangsung mengangkat wacana akan diplomasi digital. Tak hanya itu, konferensi ini juga ikut memperluas jaringan kerja sama antar negara yang menjadi kelanjutan dari dokumen Regional Conference on Digital Diplomacy 2 tahun lalu.
Teuku menyebutkan konferensi kali ini menghasilkan Bali Message on International Cooperation in Digital Diplomacy yang menyoroti lima area fokus utama, antara lain:
- Kerangka kebijakan Pemerintah untuk mendukung diplomasi digital
- Manajemen krisis melalui diplomasi digital
- Pengelolaan data untuk dukung diplomasi digital
- Inovasi untuk dukung Usaha Kecil Menengah (UKM)
- Peningkatan kapasitas dan inklusi digital
"Melalui Bali Message ini, kami menekankan pentingnya dukungan akan pertumbuhan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan sembari menjembatani kesenjangan digital antarnegara," ungkap Teuku dalam keterangan tertulis, Rabu (17/11/2021).
Menurutnya, beragam upaya dalam 5 fokus utama tersebut harus dilakukan melalui berbagai praktik terbaik serta pendampingan dalam pengembangan kapasitas.
Pada kesempatan ini, Teuku turut mengapresiasi para delegasi yang telah memberikan komentar, masukan, dan gagasan dalam menyempurnakan Bali Message ini. Ia pun berharap masing-masing negara dapat berpartisipasi dan secara sukarela mengimplementasikan Bali Message di wilayahnya masing-masing.
Sebagai informasi, puncak acara ICDD 2021 ini dibuka oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Konferensi ini membahas mengenai pengalaman dan pemikiran negara-negara dalam Countries' Review Session terkait 2 topik utama. Adapun kedua topik tersebut antara lain diplomasi digital untuk penanganan krisis dan diplomasi digital dalam menyambut peluang di era yang baru.
Selain itu, ada juga diskusi panel yang terbagi ke dalam 4 panel untuk membahas topik-topik penting terkait digital diplomasi. Keempat panel tersebut antara lain
- Membahas bagaimana mengatasi tantangan dan memastikan kesetaraan peluang dalam diplomasi ekonomi digital
- Menyoroti upaya membantu UKM pulih dari dampak pandemi serta mendorong inovasi
- Menggarisbawahi pengelolaan data yang efektif untuk memperkuat diplomasi digital, serta menyoroti upaya untuk mendengar aspirasi kelompok rentan dan marjinal.
- Menekankan upaya melawan informasi palsu yang berdampak negatif pada diplomasi terutama di masa krisis, serta mempersempit kesenjangan digital antarnegara.
Lihat juga video 'Luhut Bakal Terjunkan Tim 'Mata-mata' Pantau Prokes Area Publik':
(prf/ega)