Jakarta - Polda Metro Jaya mengumumkan hasil penyelidikan kasus kematian ADP (39), diplomat Kemlu. Penyelidikan melibatkan sejumlah ahli dari berbagai bidang.
Foto
Polda Metro Ungkap Hasil Labfor dan Penyebab Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membuka konferensi persΒ pengungkapanΒ hasil akhir penyelidikan kasus kematian ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan dengan kondisi wajah terlilit lakban di kamar kos Menteng, Jakarta Pusat.Β Kesimpulan akhir soal penyebab kematian ADP ini disampaikan dalam agenda konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Ade Ary mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan secara ilmiah (scientific crime investigation) dengan kolaborasi interprofesi dengan sejumlah ahli dari berbagai keilmuan yang pada akhirnya menjawab apa penyebab hingga motif di balik meninggalnya ADP ini.
Konferensi pers dihadiri Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dan Wadirreskrimum AKBP Putu Kholis Aryana, Kasubdit Resmob AKBP Ressa Fiardi Marasabessy dan Kanit selaku penyelidik.Β Penyelidikan juga melibatkan tim dari Puslabfor yang meneliti DNA yang dilakukan oleh Kompol Rofiq, selanjutnya pemeriksaan toksikologi oleh AKP Ade Laksono dari Bareskrim Polri.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga bekerja sama dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk meneliti barang bukti digital (digital forensic) yang hasilnya dijelaskan oleh Ipda Saji Purwanto. Selanjutnya, ahli kedokteran forensik dari RSCM yakni dr G Yoga Tohijiwa Sp.Fm yang melakukan pemeriksaan autopsi fisik dan luar terhadap jenazah korban.
Polda Metro Jaya juga menghadirkan ahli dari Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim, Sigit Kusdianto yang menganalisis sidik jari maupun jejak yang ada di TKP. Sebanyak 24 orang saksi mulai dari istri korban hingga penjaga kos yang pertama kali menemukan korban juga sudah diperiksa. ADP sempat pergi ke rooftop gedung Kemlu RI selama 1 jam 26 menit pada Senin (7/7). Dia meninggalkan tas gendong dan tas belanjaan di tangga gedung Kemlu.
Sejumlah barang bukti juga diperlihatkan. Di antaranya laptop hingga lakban kuning.
Dari hasil penyelidikan, korban diduga bunuh diri. Kesimpulan tersebut didapatkan setelah rangkaian penyelidikan yang berlangsung hampir sebulan lamanya.