OTT Ditakuti Bupati Banyumas tapi KPK Bilang Tak Perlu Waswas

OTT Ditakuti Bupati Banyumas tapi KPK Bilang Tak Perlu Waswas

Tim detikcom - detikNews
Senin, 15 Nov 2021 23:06 WIB
Bupati Banyumas Achmad Husein, Senin (15/11/2021).
Bupati Banyumas Achmad Husein (Arbi Anugrah/detikcom)
Jakarta -

Operasi tangkap tangan (OTT) KPK disebut Bupati Banyumas Achmad Husein bikin takut kepala daerah. Tapi KPK ingin Achmad dan kepala daerah lain tak perlu waswas terhadap OTT selama bekerja dengan baik.

detikcom pada Senin (15/11/2021) merangkum peristiwa yang membuat Achmad menjadi perbincangan karena pernyataannya perihal permintaan soal kepala daerah yang kena OTT KPK. Berikut rangkumannya:

Awal Mula Viral di Medsos

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah video yang memperlihatkan Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan permintaan soal kepala daerah yang kena OTT KPK ramai di media sosial. Video yang diposting di akun Instagram @lambeturah_official, Minggu (14/11), itu akhirnya menjadi perbincangan.

Dalam video tersebut, Achmad Husein memohon kepada KPK jika menemukan kepala daerah yang membuat kesalahan agar tidak langsung OTT, tapi memanggilnya terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

"Kami para kepala daerah, kami semua takut dan tidak mau di-OTT. Maka kami mohon kepada KPK sebelum OTT, mohon kalau ditemukan kesalahan, sebelum OTT kami dipanggil terlebih dahulu. Kalau ternyata dia itu mau berubah, ya sudah lepas gitu. Tapi kalau kemudian tidak mau berubah, baru ditangkap, Pak," ujar Husein dalam video berdurasi 24 detik itu.

Klarifikasi Bupati Banyumas

Ahmad Husein kemudian menulis klarifikasi terkait video itu melalui akun Instagram pribadinya, @ir_achmadhusein. Dia mengawali pernyataannya dengan mengatakan video itu menampilkan cuplikan yang tidak lengkap dan meminta agar dia tak divonis secara tergesa-gesa berdasarkan video itu.

Menurutnya, ada makna yang ingin dia sampaikan. Hussein mengatakan video itu diambil saat diskusi dalam ranah tindak pencegahan korupsi.

"Diadakan oleh korsupgah--koordinasi supervisi pencegahan. Bukan penindakan, yang namanya pencegahan kan ya dicegah bukan ditindak. Sebetulnya ada enam poin yang saya sampaikan, salah satunya tentang OTT," kata Achmad Husein.

"Dengan pertimbangan bahwa OTT itu menghapus dan menghilangkan kepada daerah, padahal bisa jadi kepala daerah tersebut punya potensi dan kemampuan untuk memajukan daerahnya. Belum tentu dengan di-OTT daerah tersebut keadaan akan menjadi lebih baik. Serta yang di-OTT bisa jadi baru pertama kali berbuat dan bisa jadi tidak tahu karena sering di masa lalu kebijakan tersebut aman-aman saja, sehingga diteruskan," tuturnya.

KPK minta Bupati Banyumas tak wawas atas OTT ada di halaman selanjutnya:

Ketua KPK Minta Bupati Banyumas Tak Takut OTT

Ketua KPK Firli Bahuri meminta Bupati Banyumas Achmad Husein yang berbicara soal OTT bikin takut kepala daerah untuk fokus bekerja dengan baik. Firli menyarankan agar Achmad tidak takut berlebihan.

"Mari mengambil hikmah dari keberadaan rasa takut. Rasa takut memang dibutuhkan dan ada baiknya, untuk membuat seseorang mengukur perilaku baik dan buruk, dan mencegah berperilaku koruptif," kata Firli kepada detikcom, Senin (15/11/2021).

"Tapi takut yang berlebihan bisa menimbulkan terhambatnya pembangunan. KPK senantiasa mendampingi dan memberi masukan kepada seluruh kementerian, lembaga, pemerintah provinsi/kab/kota. Mari bersatu membangun negeri yang bersih dan bebas dari praktik-praktik korupsi," imbuh Firli.

Firli turut meminta para kepala daerah tidak tersinggung dengan upaya pemberantasan korupsi. Selama para kepala daerah bekerja dengan benar, menurut Firli, tidak akan jadi masalah.

"Merespons hal tersebut Komisi Pemberantasan Korupsi memberi saran untuk fokus bekerja baik dan benar sesuai dengan asas-asas pemerintahan yang baik. Jangan risi dengan kerja-kerja pemberantasan korupsi selama merasa benar dalam menggunakan uang negara dan menjalankan amanat sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat," ujarnya.

"Pelaksanaan kerja-kerja KPK akan selalu terukur dan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku," tambahnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads