Aktivis Duga Banjir di Kapuas Hulu Kalbar karena Rusaknya Alam

Aktivis Duga Banjir di Kapuas Hulu Kalbar karena Rusaknya Alam

Antara - detikNews
Senin, 15 Nov 2021 22:51 WIB
Banjir melanda enam kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) (dok BNPB)
Banjir melanda enam kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, beberapa waktu lalu. Dikabarkan banjir telah melanda 12 kecamatan di sana. (dok BNPB)
Kapuas Hulu -

Hermas R Maring, aktivis konservasi di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), menilai banjir yang terjadi secara tidak wajar di sepanjang 2021 ini diakibatkan berbagai faktor. Namun, salah satunya ialah kerusakan alam karena pembukaan hutan yang semakin besar seperti penebangan kayu, pertambangan, maupun perkebunan.

"Banjir yang terjadi tahun ini suatu fenomena yang tidak biasa, sadar atau tidak, ada faktor lain penyebab terjadinya banjir," kata Hermas R Maring seperti dilansir Antara, Senin (15/11/2021).

Hermas menyampaikan daya hisap tanah terhadap air yang semakin berkurang juga salah satu faktor penyebab banjir. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari semakin berkurangnya tutupan hutan, berubahnya aliran air sungai atau terjadinya pendangkalan sungai-sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intensitas pembukaan hutan semakin besar, baik secara ilegal maupun legal, baik oleh perusahaan kayu itu sendiri mau pun perusahaan lain yang berbasis penggunaan lahan seperti perkebunan sawit dan pertambangan," ucapnya.

Hermas mengatakan di Kapuas Hulu dalam dua tahun terakhir, dari empat kali banjir ada tiga kali kategori banjir besar.

ADVERTISEMENT

Pada 2021 ini, setidaknya telah terjadi tiga kali banjir besar yang merendam hampir sebagian wilayah Kapuas Hulu.

"Dari segi level air, beberapa masyarakat mengatakan bahwa daerahnya yang dulu tidak pernah kebanjiran, pada tahun ini kebanjiran, sehingga tidak sedikit dari mereka yang tidak siap yang mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit," jelas Hermas.

Banjir melanda enam kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) (dok BNPB)Penampakan banjir melanda enam kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu pada 5 November (dok BNPB)

38.164 Warga Terdampak Banjir

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kapuas Hulu, pada September 2021 telah terjadi banjir besar yang merendam 10 kecamatan.

Sedangkan pada banjir di November ini, data BPBD Kapuas Hulu pada 15 November 2021, banjir yang terjadi di 12 kecamatan dan merendam 5.514 rumah penduduk. Setidaknya ada 12.129 kepala keluarga atau 38.164 jiwa warga terdampak banjir serta 215 fasilitas umum yang juga terendam banjir.

Hermas menambahkan kecamatan yang terdampak banjir saat ini yaitu di Kecamatan Selimbau, Semitau, Silat Hilir, Batang Lupar, dan Badau, merupakan kecamatan yang banyak terdapat kegiatan perkebunan kelapa sawit, baik perusahaan mau pun swadaya.

"Perubahan iklim, pembukaan hutan, tata guna lahan yang tidak terkontrol serta pendangkalan sungai-sungai tentu semuanya berkontribusi terhadap terjadinya banjir," jelas Hermas yang juga sebagai Sekretaris Forum Organisasi Masyarakat Sipil Kapuas Hulu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Diakui Hermas, pembukaan hutan memang terjadi sejak tahun 1970-an melalui Hak pengusahaan Hutan (HPH), ditambah lagi aktivitas pembukaan hutan semakin marak.

Pada tahun 2020, juga setidaknya pada terdapat dua izin IUPHHK-HA baru di Kapuas Hulu, satu izin beroperasi dan bahkan membuka pabrik flywood wilayah konsesinya supplier pabrik plywood ini berada pada kategori perhuluan Sungai Kapuas.

Selain itu, kata Hermas berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019 saja, terdapat 29 ijin lokasi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Kapuas Hulu.

Sedangkan data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu setidaknya 18 perusahaan sawit aktif dalam pengelolaan kebunnya yang rata-rata berada di beberapa kecamatan yang hingga kini banjir.

Hermas mengatakan dengan kondisi bencana saat ini, tidak penting untuk saling menyalahkan atau bahkan mengutuk.

Menurutnya, yang perlukan kita bersama-sama berpikir dan mulai bertindak yaitu mendorong prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, agar bencana banjir besar dan bencana alam lainnya tidak terjadi lagi seperti tahun ini.

"Masyarakat tidak juga kehilangan hak-haknya, baik hak wilayahnya mau pun hak hidupnya serta upaya pengembangan daerah tetap berjalan," kata Hermas.

Kabupaten Kapuas Hulu merupakan kabupaten konservasi yang memiliki 23 kecamatan, 278 desa serta empat kelurahan dengan dua taman nasional yaitu Taman Nasional Betuk Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum. Kabupaten Kapuas Hulu berada di bagian Timur wilayah Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads