Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengakui adanya kericuhan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta, Kalideres. Imbas kericuhan ini, seorang WN Nigeria Kingsley Chukwuebuka (35) meninggal dunia karena serangan jantung.
Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Kemenkumham Arya Pradhana Anggakara menjelaskan, sebelum meninggal dunia, Kingsley dan beberapa deteni asal Nigeria melakukan perlawanan fisik kepada petugas Rudenim dan petugas dari Polsek Kalideres yang membantu pengamanan.
Angga menjelaskan kericuhan terjadi lantaran para deteni asal Nigeria itu menolak dipindahkan ke blok sel lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan pemindahan deteni ini sempat ricuh sehingga petugas menghentikan prosesnya dan kemudian melakukan persuasi kepada deteni," ujar Angga dalam keterangan pers, Rabu (10/11/2021).
WN Nigeria Ditemukan Lemas
Setelah berhasil memindahkan para deteni, petugas menemukan Kingsley Chukwuebuka dalam kondisi lemas. Petugas lalu membawanya ke RS Mitra Keluarga.
"Setelah berhasil dilakukan pemindahan terhadap deteni, petugas menemukan deteni atas nama Kingsley Chukwuebuka sudah terlihat lemas dan tampak kelelahan, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
WN Nigeria Tewas
Setiba di rumah sakit, dokter IGD menyatakan Kingsley sudah tidak bernyawa. Tim dokter disebutkan tetap melakukan tindakan pacu jantung atas persetujuan istri dari Kingsley bernama Fera Retnowati.
Berdasarkan pengakuan istri, Kingsley juga memiliki riwayat hipertensi dan sakit jantung sejak 2018.
"Menurut pengakuan istrinya yang seorang WNI, Kingsley diketahui sakit hipertensi dan jantung. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil rekam medis Kingsley saat diserahterimakan di Rudenim Jakarta pada 27 Agustus 2021 yang lalu," ungkap Angga.
9 Deteni Dipindahkan
Pascakejadian itu, petugas memindahkan 9 orang deteni yang disebut merusak pintu sel serta memprovokasi deteni lainnya. Mereka dipindahkan secara menyebar ke ruang detensi imigrasi di kantor Imigrasi yang ada di Jakarta.
"Kami pindahkan mereka ke ruang Detensi Ditjen Imigrasi, yang selanjutnya disebar ke ruang detensi Kantor Imigrasi Jakarta Barat, Kantor Imigrasi Jakarta Timur, Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, dan Kantor Imigrasi Jakarta Pusat," imbuh Angga.
Angga melanjutkan, Duta Besar Nigeria HE Usman Ari Ogah juga telah mengunjungi Rudenim Jakarta pada Rabu (10/11) untuk bertemu dan berdialog dengan deteni asal Nigeria. Dubes Nigeria dijadwalkan bertemu dengan pimpinan Ditjen Imigrasi pada Kamis (11/11) untuk membahas keberadaan WN Nigeria di Indonesia.