Sejumlah pelajar di Desa Aur Berduri, Nalo Tantan, Merangin, Jambi, harus bergantungan pada tali gara-gara jembatan akses menuju sekolah mereka rusak parah. Satu sisi tali jembatan gantung terlihat putus total.
"Inilah akses yang mesti dilalui anak-anak pelajar untuk menuju sekolah, setiap hari untuk bisa ke sekolah, jembatan gantung rusak ini selain pelajar pada umumnya warga di sini juga melewatinya, kondisi yang rusak ini dilalui dengan cara bergelantung di tali," kata warga Desa Aur Berduri, Gardi, kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).
Jembatan gantung yang rusak itu memiliki panjang sekitar 100 meter dengan lebar 1 meter. Jembatan itu rusak sejak 5 bulan lalu.
Menurut Gardi, jembatan itu merupakan akses terdekat bagi pelajar menuju sekolah. Dia mengatakan ada jembatan lain tapi membuat waktu tempuh bertambah lama.
Dia mengatakan anak-anak dan warga harus memegang tali jembatan yang masih ada. Warga yang melintas harus berjalan pelan-pelan melewati tali jembatan.
"Kalau khawatir kita pasti khawatir, bagaimana tidak, anak-anak yang ingin sekolah itu harus berhati-hati lalui jembatan itu. Anak-anak harus memegang tali jembatan sekuat mungkin agar tidak jatuh," ujar Gardi.
(haf/haf)