Gubernur Usir 20 Pengusaha Sawit karena Tak Mau Bantu, Ini Data Banjir Kalbar

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Nov 2021 13:22 WIB
Banjir di Sintang belum surut. (Adi Saputro/detikcom)
Jakarta -

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengusir 20 pengusaha sawit karena tak mau membantu penanganan banjir. Saat ini beberapa daerah di Kalbar dilanda banjir.

Sutarmidji marah karena pihak perusahaan sawit hanya mengirimkan perwakilan yang tidak bisa mengambil keputusan terkait sikap perusahaan. Cerita tersebut diungkap Sutarmidji lewat akun Facebook-nya, Bang Midji.

"Kemarin saya undang 20-an perusahaan perkebunan sawit untuk membantu saudara kita yang terdampak banjir, tapi mereka enak aja jawab. Perusahaan mereka tidak di lokasi banjir, harus minta persetujuan atasan dan lain-lain, kesal saya ya saya usir aja," tulis Sutarmidji seperti dilihat, Rabu (10/11/2021).

Sutarmidji menilai pihak perusahaan sawit tidak peduli terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Dia menilai perkebunan sawit punya andil terhadap terjadinya banjir di Kalbar.

Sudah berhari-hari banjir terjadi di Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu, dan Sekadau. Lebih dari 140 ribu orang terdampak banjir.

Akibat banjir, ribuan rumah terendam. Banjir juga menyebabkan sejumlah fasilitas umum (fasum) rusak.

Berikut ini data banjir di Kalbar:

140 Ribu Lebih Warga Sintang Terdampak

Kabupaten Sintang, Kalbar, masih dilanda banjir. Ada 140 ribu lebih warga terdampak.

"Bencana banjir yang hingga kini masih melanda Kabupaten Sintang itu telah berdampak di 12 kecamatan. Sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir tersebut dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia," kata Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (9/11).

BPBD Kabupaten Sintang mencatat bahwa ada kurang-lebih 35.117 unit rumah yang terendam banjir hingga 300 cm, 5 unit jembatan rusak berat, dan beberapa sarana-prasarana lainnya juga terdampak.

"Pemerintah Kabupaten Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari terhitung mulai 13 Oktober hingga 16 November 2021," katanya.

Dia mengatakan pada Selasa (9/11) ketinggian air masih naik sekitar 5-7 cm akibat hujan masih terjadi di wilayah hulu. BPBD Kabupaten Sintang mencatat ada 32 titik pengungsian, akan tetapi lebih banyak warga yang memilih mengungsi ke tempat saudara masing-masing.

Sementara itu, 24 titik dapur lapangan juga telah didirikan guna menyuplai kebutuhan dasar pangan bagi para warga terdampak. Posko lapangan juga tersebar di 5 titik yang meliputi Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat Sintang.

1.886 Rumah di Kapuas Hulu Terendam Banjir

Banjir masih merendam 1.886 rumah penduduk di 7 kecamatan wilayah Kapuas Hulu, Kalbar. Ketinggian air rata-rata 1-3 meter dari permukaan tanah.

"Banjir di tujuh kecamatan akibat meluapnya Sungai Kapuas. Saat ini banjir masih menggenangi pemukiman penduduk yang dihuni 8.714 jiwa," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan seperti dilansir Antara.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Banjir di Sukabumi, Relawan PMI Selamatkan 3 Anak Terjebak Banjir






(jbr/idh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork