Banjir yang terjadi sudah hampir sepekan terakhir tersebut juga merendam 42 fasilitas umum di 41 desa yang tersebar di tujuh kecamatan.
Tujuh kecamatan terdampak banjir adalah Kecamatan Silat Hilir, Semitau, Selimbau, Jongkong, Batang Lupar, Suhaid, dan Kecamatan Badau. Dampak banjir cukup parah di Silat Hilir, Suhaid, Selimbau, Jongkong dan Batang Lupar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepekan Banjir di Sekadau
Kabupaten Sekadau, Kalbar, menjadi satu daerah yang ikut terdampak banjir. Tinggi muka air (TMA) dilaporkan sempat naik.
"Di Belitang Hulu, Belitang Tengah, sudah hampir tenggelam. Hari ini air masih naik. Kalau kendaraan motor sudah tidak bisa, banyak yang mogok," kata anggota tim SAR Brimob Polda Kalbar, Aipda M Sadikin, Senin (8/11).
Dia mengatakan banjir terjadi sudah satu pekan. TMA di Sekadau dilaporkan terus naik.
725 Warga Melawi Ngungsi
Empat desa di 2 kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalbar, sempat kembali kebanjiran. Daerah ini juga sempat direndam banjir pada awal Oktober lalu.
"Iya, ini banjir susulan dari kejadian (Senin, 4) Oktober kemarin. Sempat surut, tetapi hanya 2 minggu," kata Syafrudin Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Melawi dalam keterangan tertulis BNPB, Jumat (5/11).
Keempat desa tersebut adalah Desa Tanjung Tengang dan Desa Tanjung Sari di Kecamatan Nanga Pinoh serta Desa Sungai Sampuk dan Desa Lihai di Kecamatan Menukung.
Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Melawi per pukul 12.40 WIB siang tadi, sebanyak 725 warga Kabupaten Melawi masih mengungsi akibat kejadian banjir ini.
(jbr/idh)