Seorang penyuluh agama Islam (PAI) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), berinisial AD (39) kedapatan selingkuh dan menyiram istrinya dengan air panas. Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, menilai AD tak cocok menjadi penyuluh agama.
"Jadi dia tidak berakhlak, tidak cocok jadi penyuluh agama. Penyuluh agama itu harus ilmunya luas, akhlaknya bagus, supaya kan menjadi huswah hasanah, teladan bagi masyarakat," kata Dadang kepada wartawan, Selasa (9/11/2021).
Dadang mendukung polisi mengusut tuntas kasus ini. Dia menekankan bahwa tindakan pelaku tak cocok dengan profesinya sebagai penyuluh agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau begitu, itu mah sudah selingkuh, menganiaya istri pastas kalau polisi turun tangan. Menurut saya tidak cocok jadi penyuluh agama," tutur Dadang.
Dadang mengatakan tokoh agama harus memiliki akhlak yang bagus. Dia menekankan tokoh agama tidak hanya berilmu tinggi.
"Di samping ilmunya yang tinggi, juga akhlaknya yang bagus, akhlak yang baik. Karena orang itu kan menilai akhlak, agama itu akhlak ya. Walaupun dia orang menyebut alim, kalau akhlaknya jelek ya jelek," jelasnya.
Lebih lanjut, Dadang mengimbau kepada tokoh agama untuk mencontohkan perilaku terpuji. Menurut Dadang, ilmu yang disampaikan oleh tokoh agama harus diterapkan dalam kepribadiannya.
"Tokoh agama hendaknya seluruh agama, memberi contoh dalam kehidupan ini, berperilaku yang terpuji yang baik, sehingga apa yang dikatakan itu tercermin dalam kepribadian dia, dalam perilaku dia," sebut dia.
Simak video 'Kepergok Selingkuh, Penyuluh Agama di Sulut Siram Istri dengan Air Panas':