Bupati Sidoarjo: Jangan Sampai Warga Mau Usaha tapi Akses Pinjol Ilegal

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 16:22 WIB
Foto: Dok. Pemprov Jatim
Jakarta -

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyiapkan program Kartu Usaha Perempuan Mandiri (KURMA) sebagai instrumen pemulihan ekonomi sekaligus melindungi warga dari jerat pinjaman online (pinjol) ilegal yang kini marak. Program KURMA akan menyediakan bantuan modal senilai Rp 5 hingga 50 juta untuk emak-emak.

"Sekarang sedang kita finalisasi skemanya, insyaallah tidak lama lagi tuntas. Dan kita bisa luncurkan program ini awal 2022. Harapannya tentu bisa mendorong spirit kewirausahaan kaum perempuan sehingga bisa ikut memulihkan ekonomi," ujar Muhdlor dalam keterangan tertulis, Selasa (9/11/2021).

Dia menilai menilai gerakan kewirausahaan dapat menjadi salah satu solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi. Menurutnya, dengan semakin banyak warga berani berwirausaha, maka roda ekonomi bakal berputar dan bisa tercipta peluang kerja. Namun, dia menyebut modal seringkali menjadi kendala dalam membuka usaha.

"Jangan sampai warga ingin berwirausaha tapi mengakses pinjol ilegal dengan bunga mengerikan, dengan skema bunga berbunga yang mencekik. Saya tidak mau warga Sidoarjo mengalami hal itu. Maka kita siapkan program KURMA ini," tuturnya.

Muhdlor menjelaskan saat ini pihaknya tengah menyelesaikan skema program KURMA. Di antaranya terkait fokus sasaran yang diprioritaskan ke kecamatan dengan tingkat kemiskinan paling tinggi di antara kecamatan lainnya.

"Ada juga sedang kita susun ini untuk perempuan korban PHK akibat pandemi, perempuan kepala keluarga, serta perempuan korban kekerasan sehingga beliau-beliau bisa bangkit, mandiri ekonominya, bahkan bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitar," tutur pria yang akrab disapa Gus Muhdlor.

Nantinya, lanjut dia, para perempuan tidak hanya diberi bantuan modal, tetapi juga didampingi dengan pelatihan manajemen, pemasaran digital, pendampingan legalitas usaha, hingga sertifikasi usaha.

"Jadi semua digerakkan paralel. Yang masuk program KURMA ini, nantinya juga diberi Nomor Induk Berusaha (NIB) dari sisi perizinan. Meskipun dia ultra mikro tetap usahanya punya izin sehingga ke depan bisa mengakses berbagai program pemerintah lainnya yang selalu mensyaratkan adanya NIB," katanya.

"Selain itu, warga juga akan langsung didampingi untuk mendapatkan sertifikasi atau dokumen penunjang sesuai jenis usahanya. Misalnya dia usaha olahan makanan, dinas terkait langsung mengawal, misalnya untuk pemberian PIRT," tambahnya.

Dia menyebut selain menyiapkan program KURMA, Pemkab Sidoarjo juga sudah meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) 'Sayang' dengan bunga hanya 3 persen per tahun, di bawah skema normal KUR dari pemerintah yang bunganya 6 persen.

"Insyaallah kita siapkan pengembangan kewirausahaan untuk pemulihan ekonomi ini secara terintegrasi. Dari hulu soal permodalan dan perizinan, misalnya. Di hilir nanti kita bantu dengan pemasaran termasuk pendampingan digital marketing. Kita optimistis ini bisa berkontribusi memulihkan ekonomi," pungkasnya.




(akd/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork