Petinggi BUMN Jadi Korban Tabrak Lari Saat Hendak Subuhan di Masjid

Petinggi BUMN Jadi Korban Tabrak Lari Saat Hendak Subuhan di Masjid

Nahda Rizki Utami - detikNews
Kamis, 04 Nov 2021 10:50 WIB
Pria tewas ditabrak lari di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan
Tangkapan layar CCTV korban tewas jadi korban tabrak lari di Jl Antasari, Jaksel (dok. Istimewa)
Jakarta -

Asisten Vice Presiden PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Aris Kadarisman (45), tewas jadi korban tabrak lari di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Aris diketahui saat itu hendak melaksanakan salat Subuh.

Saat ditemui di rumahnya di Bojongsari, Depok, Rabu (3/11), istri Aris Kadarisman bernama Hilda mengatakan, pada Senin (1/11) Subuh itu, suaminya hendak berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan perjalanan dinas ke Yogyakarta. Aris berangkat sebelum Subuh dengan mengendarai mobil Pajero warna putih.

"Mobil tuh kayaknya di tempat pencucian mobil. Bapak keluar itu nggak tahu mau menuju masjid untuk salat atau pulang dari masjid setelah salat," kata Hilda. Sebelumnya, polisi juga menyebut Aris hendak salat Subuh sebelum jadi korban tabrak lari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun nahas, Aris Kadarisman mengalami kecelakaan. Ia menjadi korban tabrak lari sebuah mobil pikap ketika hendak melaksanakan salat Subuh di masjid dekat lokasi kejadian.

Ojol Antar SIM ke Rumah

Hilda awalnya mengetahui suaminya kecelakaan dari seorang driver ojol yang datang ke rumahnya. Ojol tersebut datang membawa SIM milik Aris Kadarisman yang juga mengabarinya soal kecelakaan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ojol itu nanya apakah benar ini SIM-nya Pak Aris, terus saya bilang 'Iya'. Awalnya bapak itu bilang naik motor suami saya, saya bilang suami saya nggak naik motor, suami saya naik mobil mau ke bandara. 'Ini Bu, ada kecelakaan di Antasari, sekarang di Fatmawati, dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati," jelas Hilda.

Hilda saat itu masih tidak percaya suaminya mengalami kecelakaan. Hilda juga sempat heran mengapa SIM suaminya ada pada sopir ojol tersebut.

"Saya bilang saya keukeuh kan karena bapaknya bilang awalnya (menyebut Aris Kadarisman) naik motor, kemudian dibantu sama tetangga 'Coba Pak dicek lagi, bapak dapat (SIM milik Aris) dari mana? Kok bisa ada SIM-nya suami saya?' KTP-nya belum ketemu waktu itu katanya. Suami saya lagi boarding, harusnya kan lagi boarding," bebernya.

Dalam keadaan masih tak percaya, Hilda mencoba menghubungi ponsel suaminya. Namun tidak ada jawaban.

"Saya nggak bisa hubungin kan HP-nya, karena saya tahu lagi boarding. Saya cobain memang nggak bisa kan," tuturnya.

Simak video 'Detik-detik Mobil Pikap Tabrak Lari-Tewaskan Pria di Jaksel':

[Gambas:Video 20detik]





Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Driver ojol tersebut mendapatkan informasi soal kecelakaan Aris Kadarisman dari grup komunitas. Grup komunitas kemudian meminta agar driver ojol yang tinggal di dekat rumah Aris Kadarisman untuk mengantarkan SIM tersebut ke rumahnya.

Driver inilah yang kemudian mengantarkan SIM tersebut. Karena Hilda belum sepenuhnya percaya, driver ojol tersebut kemudian menanyakan ke komunitas soal kendaraan yang dinaiki oleh Aris Kadarisman.

"Sama beliau (driver ojol) dihubungi lagi yang di TKP, tanya lagi 'Ini bapaknya naik apa?'. Pas dibilang bapaknya naik Pajero putih, udah. Itu suami saya bawa Pajero putih, saya diem lagi kan," katanya.

Mendengar hal itu, Hilda seketika terdiam. Pihak keluarga kemudian berangkat ke RS Fatmawati untuk mengecek jenazah Aris Kadarisman.

Tidak lama kemudian, Hilda mendapat panggilan telepon dari polisi yang menghubunginya dari ponsel milik anaknya. Rupanya, Aris Kadarisman membawa serta HP anaknya dalam tasnya.

"Nggak berapa lama dapet telepon dari pihak Polres, nyuruh saya ke Fatmawati pakai HP-nya anak-anak. HP-nya anak-anak kan kebawa sama suami saya. (Polisi bilang) Ibu ke Fatmawati' gitu kan, ya udah, di situ ini berarti (benar) Bapak," katanya.

Jenazah Aris telah dimakamkan di TPU Pondok Petir, Depok, Senin (1/11) siang. Almarhum meninggalkan seorang istri dan 3 anak yang masih duduk di SMP, SD, dan usia 13 bulan.

Halaman 2 dari 2
(mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads