Jakarta -
Polisi terus mengusut perkara jatuhnya crane di Perumahan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat. Polisi pun telah menetapkan operator crane sebagai tersangka.
"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Nah, semalam untuk naik penyidikan ditetapkan satu tersangka dari operator crane," kata Kasat Reskrim Polresta Depok AKBP Yogen Heroes kepada wartawan, Sabtu (16/10/2021).
Polisi tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus ini. Polisi pun masih mendalami kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kalau ada hasil dari Labfor beberapa hari ke depan, kemungkinan petunjuk, untuk petunjuk misalnya tersangka lain akan diupayakan lagi. Yang jelas tadi malam satu tersangka ditetapkan," ujarnya.
Dugaan Sementara Crane Jatuh
Polisi pun menyampaikan dugaan sementara penyebab jatuhnya crane itu. Yogen menjelaskan crane roboh diduga karena adanya kesalahan pijakan.
"Ada kesalahan pijakan dari konstruksinya sehingga crane miring ke kanan dan jatuh. Jadi ini ada unsur kelalaian Pasal 360 tentang kelalaian menyebabkan luka-luka," ucapnya.
Lebih lanjut mantan Kapolsek Setiabudi ini menyampaikan akan ada sejumlah orang lainnya yang akan dipanggil, termasuk pemilik proyek.
"Nanti semua (termasuk pemilik proyek) kita panggil, PDAM akan kita panggil," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Simak Video: Puslabfor Polri Olah TKP Crane Jatuh di Depok
[Gambas:Video 20detik]
Puslabfor Olah TKP
Melanjutkan penyelidikan kasus ini, Puslabfor Polri melakukan olah TKP. Tim Puslabfor akan meneliti penyebab insiden yang mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka itu.
Tim Puslabfor Polri mulai melakukan olah TKP pada pukul 09.11 WIB, Sabtu (16/10/2021) kemarin. Satu buah mobil Puslabfor terlihat masuk ke are menara air PDAM tempat crane jatuh.
Terlihat lebih dari lima orang tim masuk dan mengelilingi area menara PDAM yang dirobohkan crane. Selain menyusuri area, sejumlah orang dari tim terlihat menulis dan memfoto lokasi.
PUPR Cek Lokasi
Selain tim Puslabfor Polri, ada tim PUPR yang datang ke lokasi. Mereka mengenakan pakaian putih serta helm kuning bertuliskan PUPR.
Tim PUPR yang masuk ke area menara PDAM bagian komite keselamatan konstruksi. Mereka masuk setelah tim Puslabfor Polri selesai melakukan olah TKP.
Tidak terlihat ada barang atau sampel yang diambil oleh tim PUPR. Mereka tampak menyisir area menara air selama kurang lebih satu jam.
Lokasi menara PDAM tempat crane roboh diberi garis polisi. Begitu pula rumah yang tertimpa crane yang berada di samping kiri area menara diberi garis polisi.
Crane Timpa 2 Rumah, 3 Orang Luka
Peristiwa crane roboh menimpa dua rumah warga terjadi pada Jumat (15/10) kemarin. Crane itu menimpa atap rumah warga hingga menyebabkan tiga orang menjadi korban luka.
"Menyebabkan bagian atap rumah warga hancur dan menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka," ucap Kabid Damkar Kota Depok Denny Romulo, Jumat (15/10).
Denny kemudian menjelaskan detik-detik crane roboh menimpa dua rumah. Menurutnya, saat itu operator crane bernama Heri Mulyanto tengah menurunkan tiang beton PDAM.
"Tiba-tiba posisi crane miring ke sebelah kanan disebabkan jack (penahan crane) amblas dan langsung roboh terguling dan menimpa dua rumah warga," kata Denny.
Ketiga korban bernama Jaidar, Asnel Taher, dan Jasmin Putri Fadilah (14). Para korban telah dievakuasi dari lokasi. Ketiganya tengah mendapat perawatan medis.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini