Kali ke Sekian Prostitusi di Kalibata City Dibongkar Polisi

Round-Up

Kali ke Sekian Prostitusi di Kalibata City Dibongkar Polisi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Okt 2021 06:20 WIB
Poster
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Prostitusi online terbongkar di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City ini adalah yang ke sekian kalinya diungkap aparat kepolisian.

Terbaru, polisi mengungkap prostitusi yang melibatkan korban ABG. Dalam kasus ini, lima orang muncikari yang menjual korban kepada para pria hidung belang, ditangkap polisi.

Berikut rangkuman kasus prostitusi ABG di Apartemen Kalibata City:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terungkap dari Laporan Orang Hilang

Kasus ini berawal dari adanya laporan orang tua korban pada 4 Oktober 2021. Dalam laporan polisi itu, orang tua menjelaskan anak perempuannya yang berusia 16 tahun tidak pulang selama berminggu-minggu.

Sudah mencari ke sana-kemari tak juga ketemu, akhirnya sang ibu melaporkan kasus ini ke Polres Depok. Polisi Depok mendeteksi korban berada di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

"Polres Depok kemudian berkoordinasi dengan Polres Jakarta Selatan dan akhirnya terdeteksi ini anak berada di salah satu apartemen di wilayah Jakarta Selatan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan di kantornya, Rabu (13/10/2021).


2 Korban Dieksploitasi Seks

Polres Jaksel kemudian merespons informasi tersebut dan melakukan pencarian terhadap korban. Hingga pada Selasa (12/10), polisi menemukan korban di dalam unit Apartemen Kalibata City.

Selain korban yang dilaporkan hilang oleh orang tuanya, polisi juga menemukan 1 korban perempuan berusia sebaya. Keduanya kemudian diamankan polisi.

"Di situ kemudian dilakukan penyelidikan dan ternyata anak tersebut kemudian menjadi korban prostitusi online atau dieksploitasi secara seksual maupun ekonomi sebagai seorang anak," tutur Azis.

Lihat juga video 'Terjebak dalam 'Selimut Hidup'':

[Gambas:Video 20detik]




Simak di halaman selanjutnya: lima muncikari ditangkap polisi

5 Muncikari Ditangkap

Selain korban, polisi juga menemukan 5 laki-laki di apartemen tersebut. Rupanya, kelimanya adalah sindikat prostitusi online yang menjajakan korban ke pria hidung belang.

"Di situ kita menemukan dia bersama beberapa laki-laki ini. Ternyata laki-laki ini adalah bertindak selaku muncikari yang menjajakan dua anak tersebut melalui aplikasi MiChat," sambungnya.

Kelima muncikari itu adalah CD (25) sebagai pengantar-jemput korban atau joki, FH (18) yang menjual korban via online, AM (36) sebagai penyewa apartemen penampung korban, AL (19) sebagai jual korban via online, dan DA (19) sebagai penjual korban via online.


Korban Dijual Via MiChat

Polisi kemudian melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan itu diketahui, para pelaku menjual korban ke pria hidung belang melalui aplikasi MiChat.

Korban prostitusi online ditarif Rp 250.000-Rp 750.000. Azis menyebut para korban sudah belasan kali melayani lelaki hidung belang.

"Mereka dijajakan atau dieksploitasi secara ekonomis maupun seksual itu masing-masing dengan tarif antara Rp 250.000 hingga Rp 750.000. Mereka sudah melayani atau mendapatkan order beberapa kali, hingga belasan kali bahkan puluhan kali sampai di bulan Oktober kita ketahui tersebut," ungkapnya.

Modus Operandi

Pada praktiknya, pelaku memacari korbannya. Setelah itu korban dipaksa untuk melayani nafsu birahi para pria hidung belang.

"Kami memperoleh informasi bahwa mereka memang sengaja mengajak mereka, dari mulai merekrut secara perkawanan dulu, atau pendekatan pacar segala macam kemudian dijajakan," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (13/10/2021).

Setelah itu, korban kemudian diiming-imingi uang oleh para muncikari ini jika ia mau melayani orderan yang masuk dari lelaki hidung belang. Polisi menyebut korban yang usianya di bawah umur ini, sangat rentan terpengaruh. Korban pun akhirnya mau menerima ajakan prostitusi online itu.

"Kemudian diiming-imingi dengan uang sehingga anak-anak yang masih di bawah umur tersebut rentan terpengaruh dan akhirnya mau untuk dijajakan secara online," katanya.

Simak penjelasan Kalibata City di halaman selanjutnya

Pengelola Dukung Polisi Berantas Prostitusi di Kalcit

Pengelola Apartemen Kalibata City buka suara terkait adanya praktik ilegal ini. Pengelola menyatakan mendukung penuh polisi memberantas prostitusi di apartemen.

"Kalau prinsipnya, saya mendukung tindakan dari aparat negara untuk penertiban hal-hal terkait prostitusi dan sebagainya," kata GM Kalibata City Martiza Melati dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).

Martiza mengatakan pihaknya mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian demi perbaikan dan kenyamanan hunian di Kalibata City.


KPAI Minta Kalcit Serius Cegah Prostitusi

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta manajemen Kalibata City serius mencegah prostitusi di lingkungan yang dikelola.

"Untuk mencegah kasus serupa, hemat saya, perlu perbaikan manajemen agar ke depan tak terjadi lagi. Kasus ini bukan pertama. Jadi perlu upaya serius untuk pencegahan," kata Ketua KPAI Susanto saat dihubungi, Rabu (13/10/2021).

Komisioner KPAI lainnya, Ai Maryati Solihah, menilai perlu ada penanganan khusus untuk memberantas prostitusi di Apartemen Kalibata City. Sebab, prostitusi di sana hilang dan timbul.

"Perlu ada penanganan khusus di Kalibata City, seperti lokalisasi terselubung. Beberapa kali terkuak, hilang, terjadi lagi," ucap Maryati.

Menurut Maryati, KPAI pernah memanggil manajemen Kalibata City terkait kasus serupa. Pihak Kalibata City pun kooperatif memenuhi panggilan KPAI.

"Mereka kalau dengan kami menyampaikan, 'Kami punya visi, kami menghendaki lingkungan bersih'. Kami undang ke KPAI, mereka datang," ungkap Maryati.

Maryati menduga penyebab masih adanya prostitusi di Apartemen Kalibata City adalah ada celah. Dia menyarankan agar manajemen ikut mengintervensi perihal sewa-menyewa apartemen.

"Mungkin karena ada celah, antarpemilik (hunian) atau brokernya yang harus saling terbuka. Yang harus intervensi manajerial," sebutnya.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads