.webp)
Pembangunan Pasar Cik Puan Pekanbaru yang mangkrak 10 tahun belum ada kejelasan. Gubernur Riau Syamsuar melempar bola panas pasar mangkrak itu ke Wali Kota Pekanbaru, Firdaus.
Syamsuar mengatakan lahan untuk pasar itu awalnya merupakan milik Pemprov Riau. Lahan itu kemudian diserahkan seluruhnya kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
"Itu urusan Wali Kota, kita sudah serahkan tanah. Itu tanah pemda kita serahkan ke wali kota, tergantung Pak Wali (kapan akan dibangun)," kata Syamsuar di Gedung Daerah, Senin (11/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syamsuar tidak mau ambil pusing soal proyek itu. Dia mengatakan aset yang awalnya Pemprov Riau itu sudah diserahkan sepenuhnya kepada Pemko Pekanbaru.
"Nggak tahu kita (kapan akan dibangun), nggak tahu, kewenangan membangun pasar itu kota, bukan dari provinsi," kata mantan Bupati Siak 2 periode tersebut.
Ketua Persatuan Pedagang Cik Puan Kota Pekanbaru, Sutan Sikumbang, mengatakan pedagang pernah dijanjikan kelanjutan proyek pasar. Janji itu, katanya, dilontarkan Syamsuar saat menemui pedagang menjelang pemilihan gubernur.
"Pak Syamsuar pernah berjanji kepada kita pedagang. Janji saat itu pasar akan segera dibangun, tetapi sampai saat ini tidak ada," kata Sutan.
Sutan mengatakan para pedagang masih menunggu kebijakan dari Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru. Mereka berharap segera dipindah ke lokasi permanen setelah jualan di tempat penampungan sementara selama 10 tahun.
Proyek pembangunan Pasar Cik Puan di Pekanbaru yang dimulai sejak 2010 tak kunjung tuntas alias mangkrak. Para pedagang pun mengeluh karena harus berdagang puluhan tahun di tempat penampungan sementara.
Pantauan detikcom, pekan lalu terlihat gedung berupa tiang dan beton yang berdiri tegak di lokasi Pasar Cik Puan. Gedung itu tampak tak selesai dibangun dan tidak terawat.
Gedung tersebut hanya menjadi lokasi parkir. Gedung pasar juga dipenuhi sampah yang berserakan dan tampak ada sejumlah bagian bangunan yang mulai bocor.
