Jakarta -
Perseteruan Aurellia Renatha dengan ayahnya, Kombes Rachmat Widodo, belum berkesudahan. Setahun berlalu, hubungan ayah dan anak ini masih beku.
Aurellia dan Kombes Rachmat Widodo saling lapor hingga keduanya menyandang status tersangka. Menyusul sang ayah yang sudah lebih dahulu jadi tersangka, giliran Aurellia yang harus berhadapan dengan hukum.
Upaya mediasi untuk perdamaian pun gagal hingga keduanya sepakat melanjutkan proses hukum. Penetapan tersangka bagi Aurellia sangat mengejutkan, bagaimana seorang korban bisa menjadi tersangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari kemelut hubungan yang kusut itu, Aurellia masih menyimpan rindu bagi sang ayah. Ia pun berharap hubungannya dengan sang ayah bisa kembali seperti semula.
Komunikasi Putus
Komunikasi antara Kombes Rachmat Widodo dan Aurellia sudah terputus sejak setahun yang lalu. Nomor telepon Aurellia bahkan diblokir oleh Kombes Rachmat.
"Kalau komunikasi sih nggak direct, karena setelah kejadian itu saya kan diblokir. Jadi kurang lebih setahun udah nggak pernah komunikasi langsung," ujar Aurellia saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (8/10/2021).
Meski begitu doa Aurellia untuk sang ayah tak pernah terputus. Sebagai seorang anak, Aurellia tidak akan melupakan sang ayah dan akan selalu mencintainya.
"Pastilah namanya anak, nggak mungkin saya lupa. Saya masih doain terus, masih sayang terus," ujarnya.
Simak video 'Saling Lapor, Anak Kombes Rachmat Widodo Kini Berstatus Tersangka':
[Gambas:Video 20detik]
Halaman selanjutnya, Aurellia simpan rindu untuk sang ayah
Simpan Rindu ke Sang Ayah
Meski hubungannya sudah tak baik lagi, Aurellia Renatha masih menyayangi ayahnya. Aurellia juga terus merindukan sang ayah.
"Aku masih suka kangen, jadi aku suka chat papaku walaupun aku di-block," ucap Aurellia saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (8/10/2021).
Aurellia tetap mencoba berkomunikasi melalui WhatsApp. Namun berkali-kali pesan yang dia kirimkan hanya centang satu.
Meski hubungannya kini retak, Aurellia selalu berharap agar ia bisa berkomunikasi baik lagi dengan sang ayah. Aurellia berharap ayahnya berbahagia.
"Yang selalu saya catetin ke diri saya sih, pokoknya kalau memang dia udah lebih bahagia tanpa saya, ya sudah saya harus ikhlasin itu," katanya dengan nada sedih.
Kaget Jadi Tersangka
Penetapan tersangka ini membuat Aurellia kaget. Dia tidak menyangka dijadikan tersangka dalam kasus itu.
"Nggak nyangka banget, terlepas itu dari ayah saya atau bukan," ujar Aurellia saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (8/10/2021).
Menurut Aurellia, dirinya dalam kasus ini adalah korban. Posisi Aurellia saat berseteru dengan sang ayah adalah sebuah bentuk membela diri.
"Tapi kan di sini saya murni nggak melakukan kriminal apa pun dan saya juga melihat banyak kejanggalan," kata Aurellia.
"Saya yang jadi korban (malah) jadi tersangka, kan itu sudah janggal dan saya membela diri. Saya jadi tersangka itu gara-gara luka gigitan," jelas Aurellia.
Baca di halaman selanjutnya: mediasi gagal
Tonton liputan Viral tentang tempat menonton sunset asyik di pantai utara Jakarta di bawah ini:
[Gambas:Video 20detik]
Di tengah proses hukum yang sedang bergulir, Aurellia sempat menginisiasi perdamaian dengan sang ayah. Hanya saja, perdamaian tak tercapai karena keduanya kembali memanas.
"Sebetulnya bulan April 2021 lalu itu hampir terjadi perdamaian, saya yang initiate," ujar Aurellia saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (7/10/2021) malam.
Aurellia mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri kisruh dengan sang ayah. Ia menginisiasi damai karena ingin mencari ketenangan batin.
"Yang initiate saya. Saya pikir ya udah-lah ngapain ribut-ribut gitu. Ya sudah tapi nggak terjadi, ya sudah, nggak apa-apa," ungkapnya.
Saat itu Aurellia dengan penuh harapan berangkat ke Polres Metro Jakarta Utara untuk bertemu dengan sang ayah. Ia tiba di Polres Metro Jakarta Utara sekitar pukul 09.00 WIB pagi untuk proses perdamaian.
"Saya sudah datang dari pukul 09.00 WIB, ditunggu sampai sore pukul 16.30 WI, ayah saya tidak datang-datang. Saya merasa dipermainkan," ucapnya.
Namun, berjam-jam menunggu, Aurellia tidak dapat bertemu dengan ayahnya di Polres Metro Jakarta Utara. Hingga akhirnya penyidik menghubungi Kombes Rachmat Widodo, mengabarkan bahwa putrinya sudah tiba.
Hingga akhirnya Kombes Rachmat Widodo meminta pertemuan dipindah kecoffee shop di Kelapa Gading. Aurellia bersama penyidik kemudian berangkat ke lokasi yang telah ditentukan.
Aurellia juga ditemani sang ibu. Penandatanganan kesepakatan damai itu rencananya akan dilakukan oleh Kombes Rachmat Widodo dan ibunda Aurellia.
Sayangnya, rencana perdamaian itu batal.Kombes Rachmat Widodo membuat situasi kembali memanas saat upaya perdamaian itu.
"Di situ yang (mau) tanda tangan mama saya sama papah, jadi saya benar-benar nggak ngomong apa-apa. Malah tiba-tiba kepala saya ditunjuk 'Kau nggak kawin kau', ya udah, nggak jadi akhirnya," ungkapnya.
Mendengar perkataan Kombes Rachmat Widodo saat itu, ibunda Aurellia bereaksi.
"Mama saya ngebelain 'kok ngomong gitu sih', ya udah, akhirnya nggak jadi damai akhirnya," katanya.
Senada dengan Aurellia, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Dermawan juga mengatakan hal yang sama. Guruh mengatakan pihaknya sudah memfasilitasi mediasi itu, tetapi berakhir buntu.
Sebenarnya kan beberapa waktu lalu sudah ada upaya untuk mediasi. Nggak tahu ceritanya (mediasi gagal). Kita nggak bisa maksa juga," kata Guruh saat dihubungi detikcom, Jumat (8/10/2021).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini