Kisruh antara Kombes Rachmat Widodo dengan Aurellia Renatha membuat komunikasi sang ayah dan anak itu terputus. Setahun lebih pascainsiden dugaan penganiayaan, Aurellia diblokir oleh sang ayah.
"Kalau komunikasi sih nggak direct, karena setelah kejadian itu saya kan diblokir. Jadi kurang lebih setahun udah nggak pernah komunikasi langsung," ujar Aurellia saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (8/10/2021).
Meski begitu doa Aurellia untuk sang ayah tak pernah terputus. Sebagai seorang anak, Aurellia tidak akan melupakan sang ayah dan akan selalu mencintainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti lah namanya anak, nggak mungkin saya lupa. Saya masih doain terus, masih sayang terus," ujarnya.
Meski hubungannya kini retak, Aurellia selalu berharap agar ia bisa berkomunikasi baik lagi dengan sang ayah. Aurellia berharap ayahnya berbahagia.
"Yang selalu saya catetin ke diri saya sih, pokoknya kalau emang dia udah lebih bahagia tanpa saya, ya udah saya harus ikhlasin itu," katanya dengan nada sedih.
Sempat Upayakan Damai
Aurellia mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri kisruh dengan sang ayah. Ia pun sempat menginisiasi perdamaian dengan sang ayah.
"Yang inisiate saya. Saya pikir ya udah lah ngapain ribut-ribut gitu. Ya udah tapi nggak terjadi ya udah nggak apa-apa," ungkapnya.
Saat itu Aurellia dengan penuh harapan berangkat ke Polres Metro Jakarta Utara untuk bertemu dengan sang ayah. Ia tiba di Polres Metro Jakarta Utara sekitar pukul 09.00 WIB pagi untuk proses perdamaian.
"Saya sudah datang dari pukul 09.00 WIB, ditunggu sampai sore pukul 16.30 WIB, ayah saya tidak datang-datang. Saya merasa dipermainkan," ucapnya.
Namun, berjam-jam menunggu, Aurellia tidak dapat bertemu dengan ayahnya di Polres Metro Jakarta Utara. Hingga akhirnya penyidik menghubungi Kombes Rachmat Widodo, mengabarkan bahwa putrinya sudah tiba.
Simak cerita selengkapnya di halaman selanjutnya
Hingga akhirnya Kombes Rachmat Widodo meminta pertemuan dipindah ke coffee shop di Kelapa Gading. Aurellia bersama penyidik kemudian berangkat ke lokasi yang telah ditentukan.
Aurellia juga ditemani sang ibu. Penandatanganan kesepakatan damai itu rencananya akan dilakukan oleh Kombes Rachmat Widodo dan ibunda Aurellia.
Sayangnya, rencana perdamaian itu batal. Kombes Rachmat Widodo membuat situasi kembali memanas saat upaya perdamaian itu.
"Di situ yang (mau) tanda tangan mama saya sama papah, jadi saya benar-benar nggak ngomong apa-apa. Malah tiba-tiba kepala saya ditunjuk 'Kau nggak kawin kau', ya udah nggak jadi akhirnya," ungkapnya.
Mendengar perkataan Kombes Rachmat Widodo saat itu, ibunda Aurellia bereaksi.
"Mama saya ngebelain 'kok ngomong gitu sih', ya udah akhirnya nggak jadi damai akhirnya," katanya.
Perseteruan Aurellia Renatha dengan Kombes Rachmat Widodo masih berlanjut. Kombes Rachmat Widodo ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan sang anak.
Kasusnya kini akan segera disidangkan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P.21). Kombes Rachmat Widodo berikut barang bukti telah dilimpahkan tahap 2 ke kejaksaan.
Yang mengejutkan, pihak kepolisian juga memproses sang anak. Aurellia Renatha ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan penganiayaan.
Sekadar mengingatkan kembali, kasus ini mencuat pada Juli 2021. Diawali viral postingan Aurellia Renatha soal dugaan penganiayaan sang ayah.
Keduanya saling lapor polisi setelah kejadian itu. Aurellia dan Rachmat Widodo sama-sama ditetapkan tersangka kasus KDRT dan penganiayaan. Hanya saja, Rachmat Widodo diproses terlebih dahulu, jauh sebelum Aurellia jadi tersangka.
detikcom telah menghubungi Kombes Rachmat Widodo untuk meminta konfirmasi. Namun, Kombes Rachmat belum bersedia memberikan penjelasan.