Fadli Zon Teriak Pembubaran, Ini Deretan Jaringan Teror yang Diungkap Densus

Fadli Zon Teriak Pembubaran, Ini Deretan Jaringan Teror yang Diungkap Densus

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 08 Okt 2021 11:15 WIB
Jakarta -

Anggota DPR RI Fadli Zon meminta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dibubarkan dengan alasan islamofobia. Padahal selama ini Densus terus gencar mengungkap sejumlah jaringan teroris.

Desakan Fadli ini berawal dari pandangannya tentang perubahan dunia membuat Densus sebaiknya dibubarkan. Menurutnya, ada narasi islamofobia dalam hal ini.

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja," tulis Fadli melalui akun Twitter resminya, @fadlizon, Rabu (6/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dalam cuitan tersebut, Fadli Zon juga men-quote tweet sebuah berita. Berita itu berjudul 'Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia'.

Selain itu, Fadli mengatakan teroris memang harus tetap diberantas. Dia meminta jangan sampai teroris justru dijadikan komoditas.

"Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," tambahnya di tweet tersebut.

Densus 88 telah merespons pernyataan Fadli Zon itu. Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengaku akan mempelajari permintaan Fadli tersebut.

"Terima kasih informasinya. Akan kami pelajari," kata Aswin saat dihubungi.

Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengaku kaget mengetahui permintaan Fadli Zon yang ingin Densus 88 bubar karena biasanya yang mengeluarkan pernyataan itu adalah teroris.

"Kami sangat kaget, heran, dan menyayangkan statement anggota DPR RI Bapak Fadli Zon yang menyatakan Densus 88 sebaiknya dibubarkan karena islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditi," ujar komisioner Kompolnas Poengky Indarti melalui pesan singkat, Kamis (7/10/2021).

Narasi yang dilontarkan Fadli berbeda dengan apa yang dikerjakan oleh Densus sejauh ini. Densus rutin melakukan pengungkapan jaringan teror yang bisa mengancam keamanan Indonesia. Dirangkum detikcom, Jumat (8/10) berikut ini deretan jaringan teror yang diungkap Densus.

1. JAD (Maret 2021)

Densus berhasil menangkap sejumlah terduga teroris pasca-bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar Maret lalu. Total, ada 13 terduga teroris yang ditangkap.

Ke-13 terduga teroris itu ditangkap di Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta, dan Kabupaten Bekasi, dengan rincian 4 ditangkap di Makassar, 5 di NTB, serta 4 di Jakarta dan Kabupaten Bekasi. Semuanya terkait dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang tergabung dalam kajian yang sama dengan pelaku bom bunuh diri di Makassar, L dan YSF.

2. JI (Juni 2021)

Selanjutnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 13 terduga teroris di Riau. Mereka diduga berasal dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

"(Diduga) jaringan teroris JI," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan melalui pesan singkat, Selasa (15/6/2021).

Densus 88 kembali melakukan penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris. Densus 88 menangkap 13 terduga teroris di Riau.

"Jumlah 13 orang di wilayah Provinsi Riau," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Senin (14/6).

3. JI (Agustus 2021)

Selanjutnya, Densus 88 Antiteror Polri juga kembali menangkap 5 tersangka teroris di 4 wilayah. Mereka diketahui berasal dari jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

"Lima tersangka teroris ditangkap pada Senin (16/8) dan Selasa (17/8), kelompok JI," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (19/8/2021).

Kelima orang itu berinisial CA, AF, SAT, AMR, dan NW. Mereka ditangkap di wilayah Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sumatera Utara (Sumut), dan Maluku.

Ramadhan menjelaskan CA dan AF ditangkap Densus 88 di Jatim pada Senin (16/8). Di hari yang sama, Densus juga menangkap SAT di Sulsel.

Keesokan harinya, kata Ramadhan, AMR ditangkap di Sumut. Sedangkan NW ditangkap di Maluku.

Dengan penambahan 5 tersangka teroris yang ditangkap, kini Densus telah menangkap 53 orang sejak Kamis (12/8).

Sebelumnya, Densus 88 menangkap 7 terduga teroris di berbagai wilayah. Dengan penambahan penangkapan itu, Densus 88 telah menangkap total 48 orang terduga teroris selama medio Agustus 2021 atau menjelang HUT RI ke-76.

"Ada penambahan 7 orang. Iya (total) 48," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (16/8).

Ramadhan menyebut 7 orang itu diduga berasal dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Dari ketujuh orang itu, 4 di antaranya ditangkap di Jawa Timur, 1 di Sumut, 1 di Kalimantan Timur, dan 1 di Sulsel.


4. Dewan Syuro JI (September 2021)

Bulan September, Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) berinisial T alis Abu Rusydan (AR), yang merupakan orang Kudus, Jawa Tengah. AR diketahui sebagai Dewan Syuro JI.

Polisi langsung melakukan pengetatan pengamanan di wilayah Kudus. "Antisipasi kita tebar seluruh anggota ke penjuru Kudus kita monitor dengan anggota, masyarakat tidak usah panik kita juga pengamanan tempat yang strategis yang ada di Kudus," kata Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma kepada wartawan saat ditemui di Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Sabtu (11/9/2021).

Aditya membenarkan AR yang diamankan di Bekasi pada Jumat (10/9) merupakan warga Kudus. Dia mengaku menunggu koordinasi dengan Densus 88 jika diperlukan untuk membantu pemeriksaan di Kudus.

5. JI (September 2021)

Densus 88 Antiteror kembali bergerak. Kali ini Densus menggerebek tiga rumah di Bekasi Utara, Kota Bekasi. Di lokasi tersebut, Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris.

"Jadi benar ada penangkapan terhadap tiga orang (terduga teroris)," kata Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Ketiga pelaku teroris itu diamankan dari tiga lokasi berbeda di daerah Bekasi Utara. Ketiganya berinisial MEK, S, dan SH. Salah satunya, yakni S alias MT diketahui sebagai pegawai Kimia Farma.

Dia menyebut ketiganya merupakan anggota jaringan Jamaah Islamiyah (JI). "Ini kelompok JI," ujar Ramadhan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads