Pelaku pembacokan warga di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ditangkap usai menjadi buron selama 2 minggu. Motif di balik aksi pembacokan itu pun akhirnya terungkap.
Pelaku bernama Rudi Harto (44). Dia ditangkap oleh jajaran Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pada Kamis (7/10/2021), dini hari.
"Iya (pria berhelm hitam) yang melakukan pembacokan pakai celurit itu sudah kita tangkap," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Christoper Panjaitan saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (7/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Christoper menjelaskan, saat hendak ditangkap di tempat persembunyiannya, pelaku sempat mencoba melawan petugas. Akibatnya, kaki pelaku ditembak polisi.
"Iya, ditindak tegas karena pelaku melawan anggota kita saat akan ditangkap. Dia ini licin," ucapnya.
Pembacokan Gegara Dendam Asrama
Saat pembacokan terjadi, pelaku memakai helm hitam. Rudi dengan sadis membacok korban bernama umar karena kesal istrinya dibawa lari anak korban.
"Ya memang sengaja saya rencanakan pembacokan itu, tujuannya untuk menggeretak anaknya yang membawa lari istri saya," kata Rudi Harto di Subdit Jatanras Polda Sumsel, Palembang, Kamis (7/10/2021).
Sementara itu, anak korban yang dituduh berselingkuh dengan istri Rudi adalah Asep. Rudi menyebut perselingkuhan telah terjadi sekitar 3 bulan.
"Saya ini tidak terima dia berselingkuh dan membawa kabur istri saya. Sudah 3 bulan mereka itu berselingkuh, saya kesal, saya nahan saja karena memikirkan anak bungsu saya yang sudah 7 tahun," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Dia mengatakan Asep dan istrinya pernah diamankan di Polrestabes Palembang karena digerebek saat tinggal bersama. Namun, katanya, Asep dan istrinya tetap melanjutkan perselingkuhan.
"Mereka itu sudah pernah digerebek Polrestabes 3 bulan lalu karena tinggal di satu rumah, tapi tidak jera. Penggerebekan itu berdasarkan laporan dari anak saya," ujar Rudi.
Rudi mengaku sengaja membacok ayah Asep, Umar, untuk menggertak Asep. Dia mengaku membacok Umar karena tak tahu Asep dan istrinya saat ini ada di mana.
"Dia (Asep) sampai saat ini saya tidak tahu keberadaannya, dia bawa kabur istri saya. Saya bacok ayahnya (korban) supaya Asep itu muncul, sebenarnya tujuan utama saya itu Asep, bukan ayahnya," jelas Rudi.
Detik-detik Pembacokan
Pembacokan terjadi di Lorok Pakjo, Ilir Barat I, pukul 07.00 WIB, Senin (20/9). Dalam rekaman CCTV, terlihat pembacokan diawali pria berhelm hitam berjalan menghampiri seorang pria dan wanita yang berboncengan dengan sepeda motor.
Pria dan wanita yang berboncengan itu tampak berhenti di persimpangan jalan. Tiba-tiba, pria berhelm hitam yang belakangan diketahui adalah Rudi mendekat sambil membawa celurit.
Rudi kemudian membacokkan celuritnya ke punggung pria yang berada di motor. Pria yang berada di atas motor dan perempuan yang diboncengnya tampak terjatuh.
Perempuan yang terjatuh itu tampak menjauh dan terlihat memanggil warga sekitar. Sementara, orang berhelm hitam itu terus membacok si pria yang terjatuh. Setelah beberapa kali membacok pria yang terjatuh, orang berhelm itu pergi dari lokasi.