Polisi Sebut Ada Provokator di Kasus Perusakan Kantor Desa Bojong Koneng

Polisi Sebut Ada Provokator di Kasus Perusakan Kantor Desa Bojong Koneng

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Senin, 04 Okt 2021 18:32 WIB
Kantor Desa Bojong Koneng Dirusak Massa
Kantor Desa Bojong Koneng, Bogor, Jabar, dirusak warga (Yogi/detikcom)
Kabupaten Bogor -

Polisi menyebut perusakan Kantor Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terjadi karena ada pihak yang memprovokasi warga. Polisi menerangkan pelaku perusakan bukanlah warga yang bersengketa dengan PT Sentul City.

Polisi menjelaskan, warga yang bersengketa dengan PT Sentul City adalah warga RW 11. Sementara yang merusak Kantor Desa Bojong Koneng adalah warga RW 8.

"Ya warga Bojong Koneng, saya spesifik ke RW, karena sama-sama Bojong Koneng. Letak ini di RT/RW 11 letak yang diolah lahannya Sentul City ini. Ini warga RW 08. Jadi yang mau mendemo ini siapa, lahan yang diinikan ini siapa. Tidak ada kaitannya sama sekali," kata Kapolres Bogor AKBP Harun di Polres Bogor, Cibinong, Bogor, Senin (4/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harun menerangkan, tanah yang digusur oleh Sentul City pada saat Sabtu (2/10) terjadi di RT 1 RW 11. Namun tidak ada warga di RT tersebut yang mendatangi, apalagi merusak kantor desa.

"Kecuali dari RT 01 RW 11 ini yang demo, mungkin ada apa-apanya. Pasti ada yang kurang penyelesaian lahannya, yang kurang pas atau apa kan, gitu kan ya mesti," ungkap Harun.

ADVERTISEMENT

"Ini malah RW 8 yang demo itu. Adalah beberapa orang yang memprovokasi masyarakat di sana. Kemudian terjadilah upaya untuk menghentikan kegiatan pengolahan lahan yang dilakukan oleh Sentul City ini," sambung Harun.

Harun mengatakan ada sekitar 20 orang saat Kantor Desa Bojong Koneng dirusak. Saat kejadian, kata Harun, polisi juga meminta PT Sentul City menghentikan sementara kegiatan penggusuran.

"Kurang-lebih sekitar 20 orang, bisa lebih. Dari situ kan kita langsung ke sana ke TKP. Mereka dari kantor desa itu mereka balik lagi ke tempat pengolahan lahan tadi, pingin bener untuk dihentikan," jelas Harun.

"Kita datangi, ya sudahlah warga kita minta untuk mundur, Sentul City kita minta untuk istirahat sebentar," imbuh dia.

Harun menjelaskan, tindak perusakan Kantor Desa Bojong Koneng merupakan tindak pidana. Ada atau tidak pihak yang melapor, polisi akan melakukan penyelidikan.

"Karena ada kejadian perusakan, tentunya ini kan pidana, kalau ini kan pidana ada laporan ke sini. Pertama, ini bukan delik aduan. Keduanya, perkara ini merupakan perkara yang rentan adanya konflik sosial, sehingga perkara ini kita lanjutkan," tegas Harun.

Lihat juga video saat 'Kantor Desa di Lumajang Dirusak Orang Tak Dikenal':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita lengkapnya di halaman berikutnya.

Dalam proses penyelidikan, tambah Harun, polisi telah memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Polisi pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Ada pemeriksaan saksi. Kemarin udah dilaksanakan (olah TKP)," ucap Harun.

Sebelumnya, sejumlah warga merusak gedung Kantor Desa Bojong Koneng di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/10/2021), sekitar pukul 11.00 WIB.

Massa merusak area depan gedung hingga ruangan kantor kepala desa. Pantauan detikcom di Kantor Desa Bojong Koneng, terlihat kaca di bagian depan gedung tersebut, imbas dirusak warga.

Serpihan kaca pun masih berserakan di lokasi. Bahkan sejumlah pot bunga di depan gedung pun ikut dirusak massa yang marah.

Masuk ke area gedung, sisa-sisa kerusakan masih berserakan. Ruangan kepala desa turut menjadi sasaran amuk warga.

Meja di ruangan tersebut dirusak massa. Linmas di kantor Desa Bojong Koneng, Syahrir, mengatakan massa yang merusak gedung desa berkisar puluhan orang.

"Saya kurang tahu (jumlah massa) orang saya langsung keluar ya. Ngeri kan," kata Syahrir ditemui detikcom di lokasi.

Dihubungi terpisah, kuasa hukum Rocky Gerung dan warga Bojong Koneng, Nafirdo Ricky, angkat bicara soal perusakan kantor Desa Bojong Koneng. Dia menyebut tindakan itu bermula dari mulai adanya upaya penggusuran yang dilakukan pihak Sentul City ke lahan warga.

"Kedatangan warga ke kantor desa itu adalah dipicu karena dari hari Jumat kemarin, dari pihak Sentul dan kemungkinan juga ada kepala desa melakukan pengukuran. Namun udah dicegat sama warga," kata Nafirdo.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads